TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya, Suhardi, mengatakan tak yakin tingkat elektabilitas Joko Widodo mengalahkan tingkat elektabilitas Ketua Dewan Pembina Gerindra, Prabowo Subianto. "Dalam survei internal kami, Prabowo masih yang paling tinggi elektabilitasnya," kata Suhardi saat dihubungi, Selasa malam, 19 Februari 2013.
Menurut Suhardi, dalam beberapa kesempatan dia bersama jajaran pengurus partai sering melakukan tanya-jawab spontan dengan masyarakat dari berbagai kalangan. Salah satu yang ditanyakan adalah tentang calon presiden yang bakal dipilih pada pemilihan presiden 2014 nanti. Pilihan yang sering muncul mengarah kepada Prabowo.
Suhardi mengaku tak terlalu yakin dengan akurasi sejumlah lembaga survei yang menempatkan Jokowi sebagai capres terpopuler. Apalagi survei itu hanya menggunakan sampel tak lebih dari 2.000 responden. Jumlah itu, kata Suhardi, sangat kecil dibandingkan jumlah pemilih riil. "Kami punya keyakinan lain bahwa Prabowo bakal terpilih
sebagai capres."
Suhardi mengatakan salah satu penyebab popularitas dan tingkat elektabilitas Prabowo tak terlalu diketahui publik yaitu minimnya pemberitaan media. Hal ini berbeda dengan Jokowi yang selalu menjadi sorotan media di setiap aktivitasnya. Padahal, Suhardi mengklaim, dalam setiap kunjungannya, Prabowo juga sangat disambut hangat masyarakat. "Ini hanya soal sosialiasi, dan saya kira kami memang perlu lebih mematangkan soal pencitraan dan media."
Salah satu survei yang menempatkan Jokowi sebagai capres terpopuler dilakukan oleh Lembaga Survei Jakarta (LSJ). Kemarin, LSJ merilis dari survei yang dilakukan terhadap 1.225 responden pada 9-15 Februari 2013. Jokowi meraih tingkat elektabilitas hingga 18,1 persen. Angka itu mengungguli Prabowo yang meraup 10,9 persen suara, Wiranto 9,8 persen, Jusuf Kalla 8,9 persen, dan Aburizal Bakrie 8,7 persen. Sebelumnya, Survei Pusat Data Bersatu juga menempatkan Jokowi sebagai calon presiden 2014 yang potensial.
Menurut Suhardi, meski survei LSJ menobatkan Jokowi sebagai capres populer, mantan Wali Kota Surakarta itu sebaiknya tetap fokus dulu mengurus Jakarta. Dia berharap Jokowi bisa menunjukkan dedikasi dan janjinya kepada penduduk Jakarta yang telah memilihnya sebagai gubernur. "Dia masih muda, sebaiknya dia sukseskan Jakarta supaya pengalaman dia benar-benar sempurna." Simak bursa capres 2014 di sini.
IRA GUSLINA SUFA
Baca juga:
Capres 2014, Jokowi Diibaratkan Sebagai Anak Macan
Peluang Rhoma Irama Jadi Calon Presiden
Mahfud Didukung Jadi Capres Alternatif
Sukses di Pilkada, PDIP-Gerindra Koalisi di 2014?
Mereka Yang Akan Meramaikan Panggung RI-1 2014