TEMPO.CO, Malang - Anak jalanan dan pelajar asal Malang dan Pasuruan berkampanye di depan kantor Komisi Pemilihan Umum Malang. Mereka menabuh alat musik yang berasal dari peralatan dapur seperti wajan, kaleng bekas, panci dan sendok. Tak sembarang kampanye untuk mendukung salah satu calon Wali Kota Malang, mereka berkampanye peduli lingkungan. Mereka berasal dari sanggar seni Sapu Jagad Malang dan Cuci Otak Pasuruan.
"Mengajak calon Wali Kota untuk peduli terhadap lingkungan dan masa depan," kata koordinator Sapu Jagad Ardi Purbo Antono. Aksi dilakukan tepat berkaitan dengan hari sampah sedunia 21 Februari 2013. Anak-anak komunitas seni ini sebagian besar bersekolah mulai Taman Kanak-Kanak hingga Sekolah Menengah Pertama.
Suara perkusi, alat musik tabuh yang terbuat dari peralatan dapur ini terdengar indah. Musik berirama hingga menyedot perhatian warga Malang yang melintas di depan KPU Malang. Menurut Ardi, anak-anak binaannya ini menyampaikan pesan kebangsaan bagi calon pemimpin Malang.
Pesan ini disampaikan bertepatan dengan pendaftaran calon Wali Kota Malang hingga 24 Februari mendatang. Hari ini, bertepatan dengan pendaftaran dua pasangan calon. Yakni, pasangan Anton-Sutiaji yang didukung Partai Kebangkitan Bangsa dan Partai Gerindra dan Heri Pudji Utami berpasangan dengan Sofyan Edi Jarwoko yang didukung Partai Golkar dan Partai Amanat Nasional dan 17 partai politik non parlemen. "Barang tak berharga pun menjadi alat musik," katanya.
Ia meminta calon Wali Kota Malang untuk memperhatikan lingkungan. Komunitas seni perkusi ini rutin berlatih setiap pekan. Mulai pelajar hingga anak jalanan. Mereka juga berpesan kepada calon Wali Kota Malang agar tak merusak lingkungan seperti mengurangi ruang terbuka hijau dan menimbulkan banjir.
EKO WIDIANTO