Mercedes Banjiri Pasar Mobil Mewah Amerika Serikat  
Reporter: Tempo.co
Editor: Pruwanto
Kamis, 21 Februari 2013 13:15 WIB
Tampilan Mercedes Benz E-Class 2014 ini merupakan kombinasi antara gaya mewah dan sporty. Lampu depan model ini juga telah mengadopsi teknologi LED model terbaru. carbuzz.com
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pabrikan asal Jerman, Mercedes-Benz, membanjiri pasar otomotif Amerika Serikat. Data lembaga penelitian R.L. Polk & Co. menyebutkan pendaftaran mobil keluaran Mercy mengungguli BMW, produsen sesama anak usaha dari Daimler AG untuk penjualan Januari ini.  

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Lembaga penelitian R.L Polk & Co melacak data berdasarkan pendaftaran mobil baru tiap negara bagian di AS. Menurut, Tom Libby, analis Polk untuk wilayah Amerika, angka pendaftaran ini berbeda dengan angka penjualan karena angka penjualan semua mobil yang dikirim ke dealer dapat dilaporkan sebagai terjual walau bukan untuk konsumen. Data yang dilansir Polk bisa terjadi perbedaan selama 40 hari dari pada fakta di lapangan.

Sejak tahun lalu, BMW dan Mercedes memang bersaing dalam menguasai pasar Amerika Serikat. Mercedes memiliki angka pendaftaran sebanyak 272.674 unit, sedangkan BMW 267.649 unit.

Pada awal tahun ini, BMW melaporkan lonjakan penjualan pada Desember 2013. Penjualan BMW  melonjak di angka 281.46 unit, ungul atas Mercedes yang pendaftarannya mencapai 274.134 unit.

Kedua mobil merek Jerman ini tengah bersaing menjadi merek mobil mewah terlaris di Amerika Serikat setelah mengalahkan Lexus keluaran Toyota Motor Corp  selama dua tahun terakhir. Lexus mendominasi merek mewah paling terlaris selama 11 tahun. Namun dominasi Lexus hancur sejak dua tahun lalu. Bencana gempa yang menggoyang Jepang mengakibatkan suplai Lexus turun. Akibatnya BMW merebut mahkota merek mewah paling laris Amerika Serikat. 

Walau dilaporkan kalah dari Mercedes, BMW tetap mengklaim sebagai jawara mobil mewah di AS. "Penjualan kami solid," kata Sparks Kenn, juru bicara BMW.

Menurut Kenn, selisih data Polk dengan data di lapangan bisa mencapai 60 atau bahkan 90 hari.

NUR ROCHMI | AUTONEWS

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi