TEMPO.CO, Tasikmalaya - Sebanyak 120 imigran gelap asal Afganistan terdampar di perairan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat dinihari, 22 Februari 2013. Perahu yang mereka gunakan untuk menyeberang ke Pulau Christmas, Australia, pecah di tengah laut akibat kelebihan muatan.
Salah seorang imigran, Mahmud Zarifi, 27 tahun, mengatakan bahwa mereka naik pesawat dari Afganistan ke Jakarta. Setelah itu, mereka menempuh perjalanan darat dengan bus carteran ke pantai. "Saya tidak tahu itu pantai apa," kata dia saat diwawancarai Tempo di Mapolres Tasikmalaya, Jumat siang. Agar bisa sampai ke Australia, kata dia, para imigran membayar sekitar US$17.000 kepada salah seorang agen atau calo asal Pakistan. Calo itu bernama Hasan Ayub. "US$ 5.000 biaya dari Afganistan ke Jakarta. Sisanya dari Jakarta ke Australia," kata Mahmud.
Dia dan imigran lainnya mengaku ditipu oleh agen karena sebelumnya dijanjikan akan diangkut dengan perahu yang bagus. Namun, kenyataannya mereka diangkut dengan perahu kecil berbobot sekitar 10 GT. Perahu yang semestinya hanya cukup untuk 40 orang itu digunakan untuk mengangkut 120 orang. Akibatnya perahu rusak dan pecah di tengah laut. "Kapal kelebihan kapasitas, lalu bocor dan belah. Kami terpaksa berenang," kata Mahmud.
Mahmud mengatakan dia dan teman-temannya ingin pergi ke Australia karena saat ini negara mereka tidak aman. Australia menjadi tujuan karena merupakan salah satu negara yang bersedia menampung pengungsi imigran.
Mahmud dan 36 orang rekannya kini diamankan di Mapolres Tasikmalaya. Sedangkan imigran lainnya ada yang diamankan di Polres Tasikmalaya Kota dan Polres Ciamis.
Kapolres Tasikmalaya, Ajun Komisaris Besar Wijanarko, mengatakan saat ini pihaknya masih menyelidiki kasus imigran ilegal tersebut. Diduga jaringan penyelundup imigran ilegal itu berkerja sama dengan warga Indonesia dalam melakukan aksinya. Saat ini seorang WNI telah ditahan di Polres Tasikmalaya. "Kita dalami keterlibatan WNI. Langkah selanjutnya kita tampung. Kita koordinasi dengan imigrasi," kata dia.
CANDRA NUGRAHA
Berita populer:
Nazar: Anas Bikin Cerita Tipu-tipu Mahabharata
Kode Korupsi Al-Quran: Santri, Pengajian, Murtad
Ini Alasan Pemerintah Ingin Hapus Dinasti Politik
KPK Kembali Periksa Elda Devianne