TEMPO.CO, Yogyakarta - Ketua Umum Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla, menilai kekerasan yang terjadi di Papua murni tindak kriminal. "Kekerasan di Papua itu bernuansa kriminal, bukan konflik komunal," kata JK seusai membuka Musyawarah Kerja Nasional PMI di Hotel Rich Yogyakarta, Jumat, 22 Februari 2013.
Pernyataan JK berbeda dengan Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono yang menyatakan bahwa salah satu penyebab konflik Papua yang berkepanjangan karena kesejahteraan dan pembangunan belum merata.
Aksi penyerangan dengan penembakan yang diduga dilakukan kelompok separatis di Papua itu mengakibatkan delapan prajurit TNI tewas tertembak, Kamis, 21 Februari 2013. Menurut JK, solusi yang mestinya dilakukan adalah menangkap pelaku kekerasan itu. "Jadi, PMI enggak bisa berbuat apa-apa karena itu menyangkut kriminal," kata JK.
Menurut JK, konflik Papua berbeda dengan konflik yang terjadi di Lampung beberapa waktu lalu yang kental dengan nuansa komunal. Konflik bernuansa komunal tersebut ditandai dengan hilangnya kepercayaan antar anggota masyarakat, ketimpangan ekonomi di suatu daerah, maupun hubungan sosial yang tidak harmonis.
Aksi penembakan yang diduga dilakukan oleh separatis tersebut terjadi di dua tempat berbeda di Papua. Penembakan pertama di wilayah Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, mengakibatkan satu prajurit TNI tewas dan satu prajurit terluka. Kasus penembakan kedua terjadi di Distrik Sinak, Kabupaten Puncak Jaya, yang menyebabkan tujuh prajurit TNI tewas.
Baca Juga:
PITO AGUSTIN RUDIANA