TEMPO.CO, Jakarta - Tentara Nasional Indonesia menyatakan tak akan menambah pasukan ke Papua pasca-penembakan delapan anggotanya. "Tidak ada satu pun tendensi peningkatan kekuatan di Papua, ini bisa dikendalikan oleh komando operasi yang berada di lapangan," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam jumpa pers di kantornya, Jumat, 22 Februari 2013.
Alasannya, penyerangan terhadap tentara tersebut merupakan kejadian taktis yang tak berpengaruh pada pertahanan secara strategis. Namun, Sjafrie menegaskan, TNI bersama polisi akan memburu pelaku penembakan.
Delapan anggota TNI kemarin ditembak oleh kelompok sipil bersenjata kemarin. Penembakan pertama terjadi di posko Tinggi Nambut, Kabupaten Puncak Jaya, yang menewaskan Pratu Wahyu Prabowo. Penembakan kedua terjadi di Kampung Tangulinik, Distrik Sinak, Kabupaten Puncak. Tujuh anggota TNI tewas dalam penyerangan itu.
Pagi tadi, pada saat akan mengevakuasi tujuh korban di Puncak, helikopter Super Puma TNI kembali diserang. Heli yang mengangkut empat kru dengan pilot Mayor (Pnb) Asep itu ditembak. Akibatnya, tangan kiri seorang kru, Lettu Amang, tertembak serta kaca bagian tengah dan depan pesawat tertembus peluru.
NUR ALFIYAH
Baca Juga:
Berita populer:
Nazar: Anas Bikin Cerita Tipu-tipu Mahabharata
Kode Korupsi Al-Quran: Santri, Pengajian, Murtad
Ini Alasan Pemerintah Ingin Hapus Dinasti Politik
KPK Kembali Periksa Elda Devianne