TEMPO.CO, Jakarta - PT PLN (Persero) mencatat pertumbuhan konsumsi listrik tertinggi pada 2012 terjadi di Palu, Sulawesi Tengah. Pertumbuhan ini naik 27,69 persen, lebih dua kali lipat dari rata-rata pertumbuhan konsumsi listrik nasional sebesar 10,17 persen.
Data PLN menyebutkan, pada 2011, beban puncak listrik di Palu mencapai 65 megawatt. Pada 2012, beban puncak melonjak menjadi 83 megawatt. "Hal ini menunjukkan geliat pembangunan ekonomi yang begitu pesat di Palu," kata Direktur Konstruksi PLN Nasri Sebayang dalam keterangan tertulis, Jumat, 22 Februari 2013.
Untuk melayani pertumbuhan konsumsi listrik ini, Manajer PLN Area Palu, Suroso, mengatakan akan melayani penyambungan 30 ribu pelanggan baru di sana. Sedangkan untuk keseluruhan direncanakan total 50 ribu pelanggan baru. Hingga akhir Desember 2012, terdapat 424 ribu pelanggan rumah tangga di Sulawesi Tengah.
"Dengan penambahan ini, kami menargetkan rasio elektrifikasi 70 persen untuk provinsi Sulawesi Tengah. Pada 2012, realisasi rasio elektrifikasi Provinsi Sulawesi Tengah sudah 60 persen," kata Suroso dalam keterangan tertulis tersebut.
Gubernur Sulawesi Tengah Drs H Longki L. Djanggola mengatakan, Sulawesi Tengah memiliki banyak potensi sumber energi, terutama energi terbarukan. Tenaga air, gas, dan panas bumi di sana dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik.
"Kami mohon PLN dapat membantu kami, bersama-sama menghadirkan listrik kepada masyarakat di Sulawesi Tengah bisa lebih baik lagi. Kami siap bekerja sama dan mendukung PLN dalam proses pembangunan infrastruktur kelistrikan di daerah kami," kata Longki dalam keterangan tertulis.
Nasri mengatakan, PLN berencana membangun sistem interkoneksi Sulawesi untuk menghubungkan seluruh sistem kelistrikan yang ada di Pulau Sulawesi. Salah satunya dengan membangun transmisi untuk menyalurkan listrik dari PLTA Sulewana ke Kota Poso dan Kota Palu.
BERNADETTE CHRISTINA