Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Paus Mundur karena Skandal Homoseksual di Vatikan?  

image-gnews
Paus Benediktus XVI. REUTERS/Osservatore Romano
Paus Benediktus XVI. REUTERS/Osservatore Romano
Iklan

TEMPO.CO, Kota Vatikan—Kabar tak sedap mulai berhembus mengenai alasan pengunduran diri Paus Benediktus XVI. Walaupun pria 85 tahun itu menegaskan dirinya mundur dengan alasan uzur dan kesehatan yang mulai memburuk, tetapi sebuah harian Italia, La Repubblica, mengungkapkan alasan lain yang sangat kontroversial.

Berdasar laporan yang ditulis pada Kamis waktu setempat, pria yang bernama asli Joseph Aloisius Ratzinger itu mengundurkan diri setelah tim investigasi internal melaporkan adanya praktik homoseksual, pemerasan dan korupsi di Vatikan.

Sejak mencuatnya dugaan skandal VatiLeaks tahun lalu, Paus membentuk tim investigasi yang terdiri dari tiga kardinal yakni Kardinal Spanyol, Julián Herranz, Kardinal Slovakia, Jozef Tomko serta Kardinal Salvatore De Giorgi, bekas Uskup Agung Palermo. Mereka diminta menyelidiki sejumlah tuduhan seperti penyelewengan keuangan, kronisme, dan korupsi di Vatikan.

Pada 17 Desember lalu, tim kardinal menyerahkan dua bundel berkas kepada Benediktus. Hasil penyelidikan yang dituangkan dalam berkas setebal masing-masing 300 halaman itu mengungkap sejumlah faksi di dalam tubuh Vatikan telah melanggar 10 Perintah Allah, terutama nomor enam mengenai perzinahan dan nomor tujuh tentang pencurian.

"Di hari itulah, dengan berkas-berkas di mejanya, Benediktus XVI mengambil keputusan yang telah begitu lama dia renungkan," tulis La Repubblica.

Menurut penuturan seorang sumber yang dekat dengan ketiga kardinal, tim penyidik telah menemukan sebuah jaringan gay bawah tanah yang anggotanya merupakan sejumlah pejabat Vatikan dan warga non-Vatikan. Kegiatan mereka berlangsung di beberapa tempat di Roma dan Vatikan. Akibatnya, para pelaku menjadi rentan terhadap pemerasan.

Juru bicara Vatikan, Federico Lombardi, menolak menanggapi kabar terssebut. “Baik saya maupun ketiga kardinal tidak akan mengkonfirmasi atau membantah masalah ini. Kabar ini justru memperburuk kondisi menjelang konklaf atau pemilihan Paus baru,” kata Lombardi.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Laporan ihwal jaring homoseksual dalam tubuh Tahta Suci Vatikan bukanlah yang pertama ditulis La Repubblica. Pada 2010, harian ini melaporkan seorang anggota paduan suara Vatikan dipaksa mundur karena menyewa pelacur pria. Beberapa bulan kemudian, sebuah majalah mingguan Italia merekam seorang pastur yang mengunjungi klub gay dan berhubungan seksual dengan sesama jenis.

Adapun jumlah kardinal yang akan mengikuti pemilihan Paus baru atau konklaf berkurang menjadi 116 orang. Kardinal Indonesia, Julius Rijad Darmaatmadja, menjadi satu-satunya kardinal yang mengudurkan diri. “Saya tidak bisa hadir karena kondisi mata saya yang semakin melemah. Sehingga saya tidak mungkin membaca dokumen yang harus dilakukan saat konklaf,” ujar Julius seperti dilansir majalah Katolik, Hidup, edisi 24 Februari lalu. 

THE GUARDIAN | CHANNEL NEWS ASIA | NEWS.COM.AU  | SITA

Baca juga
Tersangka, Anas: Nabok Nyilih Tangan

Jelang Terima Surat Pemecatan, Senyum Bupati Aceng

Dugaan Suap Anas, KPK Kantongi Dua Bukti

Audit BPK, Ada Permainan Impor Daging Sapi


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Uskup Agung Melbourne Terkejut Atas Vonis Kasus Pelecehan Seksual

26 Februari 2019

Kardinal George Pell, yang juga bendahara Vatikan, dijatuhi vonis bersalah oleh pengadilan Conty Court, Victoria, Melbourne, Australia, terkait kasus pelecehan seksua dua bocah lelaki yang terjadi 22 tahun lalu. RTE
Uskup Agung Melbourne Terkejut Atas Vonis Kasus Pelecehan Seksual

Uskup Agung Melbourne Comensoli mengaku terkejut dan terguncang terkait vonis atas kasus pelecehan seksual anak yang melibatkan Kardinal George Pell.


Paus Fransiskus Tak Suka Orang Cengeng, Kenapa?

14 Juli 2017

Paus Fransiskus memimpin misa Natal di Basilika Santo Petrus, Vatikan, 24 Desember 2016. Pada misa tersebut, Paus mengatakan bahwa Natal sudah
Paus Fransiskus Tak Suka Orang Cengeng, Kenapa?

Paus Fransiskus ternyata seorang yang tidak suka mendengar keluhan. Hal itu tergambar dari tulisan yang tertempel pada pintu kamarnya.


Vatikan Haramkan Hostia Bebas Gluten dan Anggur Tak Murni

11 Juli 2017

Keindahan Basilika Santo Petrus dengan penuh kemilau lampu saat malam hari di Vatikan, Roma, Italia. Gereja ini diperkirakan telah dibangun dan berada di Vatikan semenjak tahun 326. Tempo/Tito Sianipar
Vatikan Haramkan Hostia Bebas Gluten dan Anggur Tak Murni

Vatikan menyatakan bahwa roti tak beragi yang disajikan selama Perjamuan Kudus dalam ibadah umat Katolik atau yang biasa disebut Hostia.


Paus Fransiskus Becandai Donald Trump Soal Berat Badannya  

25 Mei 2017

Paus Fransiskus bercanda soal berat badan Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam pertemuan di Vatikan. telegraph.co.uk
Paus Fransiskus Becandai Donald Trump Soal Berat Badannya  

Meski foto muram Paus Fransiskus saat bertemu dengan Donald Trump beredar viral, ternyata Fransiskus sempat mencandai Trump soal berat badannya.


Wajah Muram Paus Fransiskus Saat Bertemu Donald Trump Jadi Viral

25 Mei 2017

Foto perbandingan saat Obama dan Trump bertemu dengan Paus Fransiskus. twitter.com
Wajah Muram Paus Fransiskus Saat Bertemu Donald Trump Jadi Viral

Foto wajah muram Paus Fransiskus dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menjadi viral di dunia maya dan menuai beragam komentar


Kerap Berseberangan, Pertemuan Trump-Paus Fransiskus Dinantikan

24 Mei 2017

Donald Trump dan Paus Fransiskus. REUTERS/Carlo Allegri/Stefano Rellandini
Kerap Berseberangan, Pertemuan Trump-Paus Fransiskus Dinantikan

Presiden Amerika Serikat Donald Trump hari ini dijadwalkan bertemu dengan pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus di Vatikan.


Berkunjung ke Mesir, Paus Tolak Naik Kendaraan Lapis Baja  

27 April 2017

Paus Francisiskus, Pendeta Robert Innes dan Uskup Anglikan di Eropa, berdoa di depan ikon Kristus Sang saat kunjungan bersejarah ke Gereja Anglikan All Saints di Roma, 26 Februari, 2017. AP/Gregorio Borgia
Berkunjung ke Mesir, Paus Tolak Naik Kendaraan Lapis Baja  

Kendati rentan terhadap sasaran serangan, Paus Fransiskus menolak naik kendaraan lapis baja.


Emeritus Paus Benediktus Rayakan Ultah ke 90 dengan Segelas Bir

18 April 2017

Paus  Benediktus XVI, meminum bir bersama dengan delegasi Jerman dan adiknya Georg Ratzinger saat berada di Vatican, 17 April 2017. Osservatore Romano/Handout via REUTERS
Emeritus Paus Benediktus Rayakan Ultah ke 90 dengan Segelas Bir

Emeritus Paus Benediktus XVI merayakan ulang tahun ke 90 denga segelas bir dan ditemani kerabatnya.


Paus Fransiskus Rayakan Kamis Putih di Penjara Napi Mafia Italia

13 April 2017

Paus Fransiskus. REUTERS/Hwang Gwang-mo
Paus Fransiskus Rayakan Kamis Putih di Penjara Napi Mafia Italia

Paus Fransiskus basuh kaki para napi mafia penjara Paliano, Roma, Italia dalam misa Kamis Putih.


Paus Fransiskus Sediakan Laundry Gratis untuk Tunawisma di Roma

13 April 2017

Paus Fransiskus memeluk seorang pengungsi usai ritual pembasuhan kaki di pusat pengusian Castelnuovo, Porto, Italia, 24 Maret 2016. REUTERS
Paus Fransiskus Sediakan Laundry Gratis untuk Tunawisma di Roma

Paus Fransiskus membuka tempat pencucian pakaian atau Laundry gratis di Roma untuk orang-orang miskin