TEMPO.CO, Bandung - Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis) akan ikut menggelar hitung cepat (quick count) hasil Pemilihan Kepala Daerah Jawa Barat, 24 Februari 2013. Menggunakan metode multistage random sampling, lembaga itu akan memakai data hasil suara di 440 tempat pemungutan suara (TPS) di Jawa Barat.
Menurut Direktur Puskaptis Husin Yazid, hitung cepat itu mengerahkan 220 orang surveyor. Setiap petugas mendata hasil di dua TPS. Mereka tersebar di 57-60 kecamatan dan 96-100 kelurahan di 16 kota dan kabupaten di Jawa Barat. "Di setiap kelurahan atau kecamatan itu berkisar dua sampai tiga TPS," katanya kepada Tempo, Sabtu, 23 Februari 2013.
Data yang diambil berupa hasil suara yang valid dan sah di TPS, yaitu sudah ditandatangani petugas TPS dan para saksi calon. Data itu kemudian dikirim ke pusat data Puskaptis. "Kalau lembaga survei lain juga pakai metode dan penyebaran sampelnya benar, hasilnya tidak akan berbeda dengan penghitungan Komisi Pemilihan Umum," ujarnya.
Lembaga itu juga sekarang tengah mengadakan polling atau jajak pendapat di seluruh Jawa Barat. Dari hasil sementara hingga siang ini, di 10 kota dan kabupaten, kata Husin, kecenderungan pemilih sama seperti hasil survei sebelumnya. Khusus soal kampanye hitam yang sempat muncul saat kampanye, sejauh ini tak menggoyahkan pilihan warga. "Hiruk pikuk kampanye hitam sepertinya tidak berdampak ke pemilih," katanya.
Adapun menurut Ketua Pusat Kajian dan Kepakaran Statistika (PK2S) Universitas Padjadjaran, Bandung, Toni Toharudin, hasil survei dan hitung cepat tidak berhubungan langsung. "Hitung cepat basis datanya dari TPS, sedangkan survei dari responden," ujarnya. Lembaganya sendiri tidak ikut membuat quick count karena tak punya dana.
ANWAR SISWADI