TEMPO.CO, Yogyakarta - Bekas Wakil Presiden Jusuf Kalla mewanti-wanti agar para elite politik muda tak tergoda lekas kaya agar tak mudah terjerat kasus korupsi. Kalla melontarkan pernyataan ini saat diminta tanggapannya oleh wartawan mengenai banyaknya elite partai yang bergantian ditetapkan jadi tersangka oleh KPK, termasuk Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum.
"Untuk semuanya, terutama elite muda, jangan mudah ingin cepat menikmati kesuksesan tanpa usaha keras berkeringat," kata Kalla di Yogyakarta, Sabtu, 23 Februari 2013.
Kalla berpendapat bahwa kecenderungan mencari jalan pintas untuk meraup kemampuan finansial besar menjadi pemicu utama korupsi. Apalagi, kata Kalla, ini didukung oleh sistem rekrutmen politik di Indonesia yang masih membutuhkan modal besar. "Ini membuat banyak elite mudah menyalahgunakan pengaruh dan kekuasaan yang dia miliki," kata Kalla.
Meskipun begitu, menurut Kalla, banyaknya elite partai yang tersangkut kasus korupsi memberikan pelajaran baik pada publik. Sebab, publik mudah menilai siapa saja figur calon pemimpin yang benar-benar memiliki integritas dan antikorupsi. "Elite politik baru teruji jika punya kekuasaan dan tidak menyalahgunakannya. Kalau belum sama sekali pernah memiliki pengaruh dan kekuasaan, berarti belum teruji," ujar Kalla.
Makanya, Kalla melanjutkan, cara terbaik memilih calon pemimpin saat ini ialah dengan tak mendukung lagi elite politik yang telah terbukti menyalahgunakan kekuasaannya. "Masih banyak calon pemimpin lainnya," kata Kalla.
Kalla berpendapat gagasan seperti ini ia munculkan untuk mendorong kembali optimisme publik pada demokrasi di Indonesia. Menurut Kalla, banyak kalangan masyarakat terburu-buru mengambil sikap pesimistis ketika setiap hari melihat banyak berita di media tentang elite politik koruptor. "Kalau dihitung-hitung paling cuma ada 10 nama yang sering diberitakan, misalnya Angie, Nazaruddin, Anas, Luthfi, Joko, Miranda, dan sebagainya," kata Kalla.
ADDI MAWAHIBUN IDHOM
Berita Terpopuler Lainnya:
Adik Anas : Ini Kan yang 'Mereka' Minta
Bu Anas ke Jakarta untuk Lihat Rumah Baru
Anas Resmi Berhenti Sebagai Ketua Umum Demokrat
Shalawat Nabi Athiyyah Laila Iringi Kepergian Anas