TEMPO.CO, Sidoarjo-Keluarga Sersan Satu Muhamad Udin, satu dari 12 korban penembakan di Puncak Jaya, Papua, masih menunggu kepastian datangnya jenazah. Walaupun jenazah belum datang namun sejak dua hari lalu kerabat, tetangga maupun rekan-rekan almarhum sudah berdatangan di rumahnya yang terletak di RT 22/RW 05, Desa Pagerwojo, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur itu.
"Kami belum mendapat kabar dari pihak Tentara Nasional Indonesia kapan jenzah Udin akan dikirim ke Sidoarjo," kata Zainul, salah seorang kerabat korban, Sabtu, 23 Februari 2013.
Menurut Zainul, sembari menunggu jenazah tiba keluarga telah menyiapkan liang lahat di pemakaman umum setempat. Walaupun berat, kata Zainul, keluarga telah ikhlas melepas kepergian anak pertama dari dua bersaudara ini.
Bahkan sampai saat ini ibu Udin, Niati, masih shocked dan belum dapat diajak berkomunikasi. Ia masih didampingi keluarga dekatnya yang membantu menenangkan emosinya. "Prinsipnya kami sudah ikhlas karena kondisi di Papua memang rawan. Sebagai keluarga kami bisa apa," kata Zainul lirih.
Udin merupakan anak pasangan Niati dan Palinha. Adik almarhum, Ardiansyah juga seorang anggota TNI Angkatan Laut yang berdinas di Komando Armada Timur. Menurut Ardiansyah, ia bertemu kakaknya terakhir pada 5 Februari 2013 lalu. "Waktu itu kakak saya bilang pindah tugas ke Kodim Puncak Jaya setelah sebelumnya berdinas di Kodim Merauke," kata dia.
KUKUH S WIBOWO
Berita Terpopuler Lainnya:
Adik Anas : Ini Kan yang 'Mereka' Minta
Bu Anas ke Jakarta untuk Lihat Rumah Baru
Anas Resmi Berhenti Sebagai Ketua Umum Demokrat
Shalawat Nabi Athiyyah Laila Iringi Kepergian Anas