TEMPO.CO, Jakarta - Mendaki gunung menjadi hobi dan sudah menjadi bagian dari hidup Adi Setiadi. Pria yang akrab disapa Ase ini mulai menyukai kegiatan mendaki gunung sejak duduk di bangku kelas 2 sekolah menengah pertama. Saat itu, ia menapakkan jejak pertamanya di Gunung Gede Pangrango, Jawa Barat.
Hingga kini, meski sudah lulus dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, Ase masih tetap rutin mendaki gunung. Wajar saja, kegiatan seputar hobinya itu menjadi bisnis baru setelah sempat mencicipi rasanya menjadi pegawai IT di sebuah perusahaan swasta. Ia resmi membuka usaha event organizer pendakian dan perjalanan wisata, dengan nama Ase Adventure pada Juli 2012 lalu. Lewat Internet, Ase menawarkan jasa pendakian untuk kelompok bahkan perorangan, yang menarik minat para backpacker.
"Modalnya cuma keberanian, pengalaman, dan kepercayaan. Sekarang lumayan berkembang," kata dia kepada Tempo, Rabu, 20 Februari 2013.
Menurut Ase, awalnya, bisnis tersebut merupakan bisnis pribadi yang dikelolanya sendiri. Namun belakangan, usaha yang telah dibukanya sejak delapan bulan lalu itu sudah bisa mempekerjakan beberapa temannya. Apalagi ia juga membuka sebuah kios di Margonda, dekat Kampus UI Depok, yang menjual pernak-pernik mendaki.
"Keuntungannya lumayan," kata dia, seraya menyebutkan sejumlah nominal di atas Rp 5 juta per bulan, tapi menolak dipublikasikan.
Sebagai lulusan fakultas komputer dari universitas ternama, wajar jika beberapa orang mempertanyakan pilihannya untuk serius menggeluti bisnis kegiatan outdoor tersebut. Tapi Ase santai menanggapinya. Pria berusia 24 tahun ini tak merasa rugi karena mampu mengaplikasikan ilmunya di bisnis yang ia kerjakan saat ini.
"Saya bangga lulus dari Ilkom UI. Ilmunya saya terapkan di marketing, registrasi, database, dan segala hal yang awalnya manual, saya otomatisasi dengan aplikasi buatan saya sendiri," ujarnya.
Tahun ini, Ase menawarkan sejumlah pendakian ke beberapa gunung di Pulau Jawa, di antaranya Gunung Cemoro Sewu, Gunung Papandayan, Gunung Lawu, Gunung Slamet, dan Gunung Semeru. Bahkan, untuk pendakian ke puncak Mahameru yang ngetop karena film 5 Cm itu, dia membuka dua kali pendakian, yaitu pada 8-12 Mei dan 5-9 Juni 2013.
"Karena bulan Mei-Juli itu waktu paling pas untuk mendaki. Itu kondisi terindah Semeru," kata dia.
Ase memang sedang menikmati hobi sekaligus bisnisnya saat ini. Tapi, sebagai pendaki dan pebisnis, harapannya tak muluk-muluk. "Saya cuma ingin menikmati dan mensyukuri anugerah Tuhan berupa alam. Jika boleh berharap, suatu hari nanti, saya ingin sekali menjelajah ke seven summit of the world," kata Ase sambil mengamini kalimatnya sendiri. (Baca: Edsus Naik Gunung)
MUNAWWAROH
Berita lain:
Bosan Ngemol, Komunitas Blogger Kopdar di Gunung
Demam Film 5 CM di Bandung
Serunya Mahameru Usai Nonton 5Cm
Antara Pendaki Gunung Lawu dan Film 5 cm
Pendakian ke Gunung Gede Ditutup 3 Bulan