TEMPO.CO, Kupang - Sertu Ramadhan, anggota Batalion Infantri 753 Arga Viratama, Nabire tewas ditembak kelompok separatis di Sinak, Puncak Jaya, Kamis, 21 Ferbruari 2013 lalu. Dia meninggalkan seorang istri dan anaknya, Fadli, yang berumur tiga tahun.
Nuraini, istri Sertu Ramdahan, meminta aparat penegak hukum untuk segera menangkap pelaku penembakan dan menghukumnya sesuai ketentuan yang berlaku. "Saya hanya minta agar pelakunya ditangkap dan dihukum," katanya, ketika didatangi wartawan di kediamannya di Kampung Meleset, Kelurahan Namosain, Kecamatan Alak, Kota Kupang, Ahad, 24 Februari 2013.
Sertu Ramadhan merupakan satu dari delapan anggota TNI yang tewas ditembak oleh kelompok separatis di Puncak Jaya, Papua. Istri korban tampak shock mendengar kematiannya. Keluarga pun telah bersiap untuk menyambut kedatangan jenazah korban.
Pria kelahiran Kupang, Nusa Tenggara Timur itu hanya tinggal bersama pamannya, Khairul Anwar, karena kedua orang tuanya telah meninggal. Sertu Ramdahan dikenal sebagai orang yang ramah dan baik di kampung tersebut.
Keluarga melakukan persiapan untuk menyambut kedatangan jenazah Sertu Ramadhan. Sejumlah kerabat dan tetangga mulai berdatangan ke rumah duka. "Keluarga baru mendapat informasi, jenazahnya baru diterbangkan dari Papua," kata Khairul Anwar, paman Sertu Ramadhan.
YOHANES SEO
Baca juga
Usai Nyoblos, Deddy Mizwar Jamu Warga Makan Bakso
Aher di Bandung, Deddy Mizwar di Pondok Gede
Aher Optimistis Menang Satu Putaran
EDISI KHUSUS: Rame-Rame Naik Gunung