TEMPO.CO, Surabaya - Jawa Timur membuka pintu sebagai tempat transit sapi yang dikirim dari Bali untuk didistribusikan ke wilayah Jabodetabek. Selama ini, sapi asal Bali dilarang masuk ke Jawa Timur untuk mencegah penularan penyakit Jembrana yang menyerang sapi Bali sejak 1960.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian Syukur Iwantoro mengatakan, Dinas Kesehatan hewan Jawa Timur sudah mengizinkan sapi dari Bali untuk dipotong di rumah potong hewan (RPH) di Jawa Timur. "Ini hasil kesepatan dari pertemuan para kepala dinas peternakan, karantina, dan Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan kemarin di Surabaya," kata Syukur Iwantoro, di Jawa Timur, Ahad, 24 Februari 2014.
Selanjutnya, daging beku sapi Bali yabg telah dipotong di Jawa Timur akan dikirim ke Jabodetabek. Sehingga, kata Syukur, tidak perlu lagi sapi hidup dikirim dari Bali ke Jakarta.
"Diharapkan kebijakan ini dapat menormalkan harga daging di Jabodetabek," ujarnya.
Ia menambahkan, harga daging dari sapi yang dipotong di Jawa Timur ini dipastikan harganya akan lebih rendah dibandingkan jika dipotong di Jakarta dan sekitarnya.
Direktur Budi Daya Ternak Ditjen Peternakan dan Kesehatan Kementerian Pertanian, Fauzi Luthan, menambahkan, selain sapi Bali, Jawa Timur sudah membuka masuknya sapi dari Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur untuk dipotong di wilayah Jawa Timur.
Baca Juga:
Menurutnya, langkah ini dilakukan untuk mempermudah distribusi daging sapi ke wilayah sentra konsumsi. "Ini bisa menstabilkan harga dan menambah nilai bagi Jawa Timur, karena jeroan sapi bisa dimanfaatkan di Jawa Timur," ujarnya.
ROSALINA
Baca juga
Usai Nyoblos, Deddy Mizwar Jamu Warga Makan Bakso
Aher di Bandung, Deddy Mizwar di Pondok Gede
Aher Optimis Menang Satu Putaran
EDISI KHUSUS: Rame-Rame Naik Gunung