TEMPO.CO, Bandung - Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut satu, Dikdik Mulyana Arief Mansur, mencoblos di TPS 05 Jalan Waas (Soekarno hatta) Komplek Batununggal, Bandung, Ahad, 24 Februari 2013. Dikdik datang sekitar pukul 09.25 dengan setelan khasnya dan iket sunda di kepala. Cagub dari calon independen itu ditemani istrinya, Ine Siti Nurbani, dan anak bungsunya, Raden Hasan Fikri.
Diwawancarai usai mencoblos, Dikdik mengatakan pilgub 2013 ini adalah pengalaman pertamanya memilih. "Ini pengalaman pertama saya mencoblos. Dulu waktu SMA belum waktunya, pas sudah waktunya, saya sudah jadi taruna," kata Dikdik sambil memperlihatkan jarinya yang dipenuhi tinta.
Mantan Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Selatan yang diusung oleh kubu independen itu merasa sudah selesai menunaikan kewajibannya, dari mengumpulkan massa juga berkampanye hingga hari pemilihan.
"Sekarang tinggal lihat hasilnya seperti apa. Mari kita tunggu dan doakan! Mudah-mudahan kemenangan pemilihan sekarang adalah kemenangan rakyat Jawa Barat. Saya akan mensyukuri apa pun hasilnya," kata Dikdik.
Dikdik menyampaikan selamat berjuang kepada siapa pun calon yang terpilih nanti. Dalam kapasitas apa pun, Dikdik mengatakan akan mendarmabaktikan dirinya sebagai warga Jabar. "Barangkali ada potensi yang bisa kami darmakan, secara terbuka kami siap mendukung calon terpilih," ujarnya.
"Menjalankan fitrah kekhalifahan itu bukan hanya menjadi gubernur. Prestasi mereka yang terpilih adalah prestasi kita juga," Dikdik menambahkan.
Sama dengan sang Ayah, Raden Hasan Fikri, 23 tahun, anak bungsu Dikdik MA Mansur mengaku baru pertama kali ikut mencoblos dalam pemilihan calon gubernur. Hasan mengatakan dirinya juga baru tahu sebulan lalu bahwa ayahnya mencalonkan diri menjadi gubernur.
"Kalau Bapak terpilih alhamdulillah, kalau tidak juga alhamdulillah. Bapak bilang, kandidat lain juga punya kelebihan, jadi kita berdoa saja," kata Hasan yang juga lulusan Fakultas Hukum, Universitas Padjajaran Bandung itu kepada Tempo.
RISANTI