Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ditemukan, Benua yang Hilang di Samudra Hindia

Editor

Anton William

image-gnews
Ilustrasi benua raksasa Rodinia. burkemuseum.org
Ilustrasi benua raksasa Rodinia. burkemuseum.org
Iklan

TEMPO.CO, Port Louis - Peneliti menemukan mineral zirkon di negara Kepulauan Mauritus. Senyawa ini menjadi jejak benua kecil yang kini terkubur di dasar samudra.

Ahli geologi dari University of Oslo, Norwegia, Trond Torsvik, mendapatkan mineral zirkon setelah mengayak pasir di pulau-pulau yang berserakan di tengah Samudra Hindia. Mineral ini hanya mungkin ditemui di tengah benua, bukan di pulau terpencil yang terkurung lautan.

"Usia mineral sangat tua, sudah ada sejak dua miliar hingga enam ratus juta tahun lalu," ujar dia. Kepulauan Mauritus sendiri berusia sekitar 65 juta tahun.

Mineral yang tak diinginkan ini menguak sejarah bumi yang tertimbun selama jutaan tahun. Pasalnya, Torsvik meyakini zirkon yang ia temukan berasal dari sebuah benua kecil yang kini tergeletak di dasar Samudra Hindia.

Cerita benua yang hilang bisa ditarik mundur ke masa sekitar 750 juta tahun lalu. Ketika itu, bumi hanya memiliki sebuah benua raksasa yang disebut Rodinia. Benua tunggal ini lebih tua dibandingkan benua raksasa Pangea yang terbentuk sekitar 300 juta tahun lalu.

Ketika Rodinia masih ada, India bertetangga dengan Pulau Madagaskar. Di antara dua daratan ini, terselip daratan ketiga yang berukuran lebih kecil. Zirkon yang ditemukan peneliti berasal dari benua kecil yang dinamai Mauritia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekitar 85 juta tahun lalu, daratan India berpisah dengan Madagaskar dan bergerak ke posisinya sekarang. Adapun benua ketiga ikut terpecah namun seketika hilang ditelan gelombang laut.

Torsvik memperkirakan benua yang hilang ini kini berada di bawah negara Mauritus. Lapisan tanah setebal 10 kilometer mengubur benua Mauritia. Zirkonia yang muncul di Mauritus berasal dari tanah Mauritia yang terangkut air laut ke atas samudra.

Namun, tak seluruh bagian benua yang terkubur. Salah satu pecahan Mauritia kini hadir sebagai negara kepulauan Republik Seychelles. Torsvik meyakini daratan hasil pecahan benua juga tersebar di banyak tempat lain di Samudra Hindia. Simak berita iptek lainnya di sini.

ANTON WILLIAM | BBC | NEWSCIENTIST

Baca juga:
Menangkap Pelangi

Curiosity Sukses Bor Batuan di Planet Mars

Samsung Galaxy S4 Dipastikan Meluncur 14 Maret

Video Youtube Rayakan Ultah Steve Jobs

Polusi Bikin Ukuran Penis Berang-berang Menyusut

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

26 November 2023

Kepala Badan Riset Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko dalam diskusi Ngobrol @Tempo bertajuk
BRIN Berikan Nurtanio Award ke Ahli Penerbangan & Antariksa Profesor Harijono Djojodihardjo

BRIN memberikan penghargaan tertinggi kepada periset Indonesia yang berprestasi, dan kepada tokoh yang telah memberikan andil kemajuan iptek.


Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

19 Agustus 2023

 Presiden RI Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menghadiri Muktamar XXIII Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) di Medan, Sumatra Utara, Sabtu 19 Agustus 2023. ANTARA/Gilang Galiartha
Jokowi Dorong Generasi Muda Kuasai Iptek Dibarengi Budi Pekerti

Jokowi mendorong pelajar Muhammadiyah untuk memiliki kemampuan iptek dan juga budi pekerti yang baik


Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

15 Juni 2023

Presiden Joko Widodo menyampaikan pernyataan terkait Piala Dunia U-20, di Istana Merdeka, Selasa, 28 Maret 2023. YouTube/Sekretariat Presiden
Jokowi Ungkap 3 Acuan Penting Menuju Visi Indonesia Emas 2045

Presiden Joko Widodo alias Jokowi membeberkan tiga hal penting yang menjadi acuan menuju visi Indonesia Emas 2045. Simak detailnya.


Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

10 Desember 2022

Demonstran Anti Globalisasi berdemonstrasi menentang pertemuan World Economy Forum di Jenewa, (1/2).  AFP PHOTO / NICHOLAS RATZENBOECK
Memahami Globalisasi serta Dampak Negatif dan Positifnya

Dengan adanya globalisasi, segala aktivitas manusia semakin mudah. Namun lihat juga dampak negatif dan positifnya.


Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

3 Desember 2022

Tangkapan layar - Presiden Jokowi saat menghadiri Peringatan HUT ke 77 PGRI dan Hari Guru Nasional di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu 3 Desember 2022. ANTARA/Indra Arief Pribadi)
Di Acara HUT PGRI, Jokowi Minta Guru Pastikan Anak Didik Kuasai Iptek dan Keterampilan Teknis

Jokowi meminta para guru memastikan anak didiknya menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi


Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

25 November 2022

Siti Fauziah Dorong Mahasiswa Kuasai Iptek dan Lestarikan Budaya

MPR membuka pintu lebar-lebar kepada seluruh elemen bangsa termasuk para mahasiswa untuk berkunjung dan mendapatkan semua informasi.


BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

10 November 2022

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menyelenggarakan penganugerahan Habibie Prize 2022, yang bekerja sama dengan Yayasan SDM-IPTEK, pada Kamis, 10 November 2022. (Tangkapan layar YouTube/BRIN)
BRIN Anugerahkan Habibie Prize 2022 kepada Empat Ilmuwan

Penghargaan Habibie Prize 2022 diberikan pada empat ilmuwan yang memberikan kontribusi di bidang iptek dan inovasi.


Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

4 November 2022

Presiden Tegaskan Kedudukan Pancasila sebagai Paradigma Iptek

Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyelenggarakan Symposium on State Ideology and International Conference on Digital Humanities 2022 di Institut Teknologi Bandung.


Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

20 April 2022

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.
Pemanfaatan Iptekin sebagai Penentu Arah Kebijakan Nasional

Ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi (Iptekin) telah menjadi salah satu faktor utama bagi negara-negara maju dalam mempercepat program pembangunan nasional di berbagai sektor, terlebih pada sektor pembangunan ekonomi berbasis pengetahuan.


Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

20 April 2022

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia | Source foto: freepik
Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia

Praktik Kebijakan Iptekin di Indonesia dan Malaysia