TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Pramono Edhie Wibowo menegaskan tidak ada operasi militer dan penambahan pasukan di Papua. "Kami mengingatkan agar anggota tetap waspada, hati-hati," kata Pramono.
Dia menambahkan, kegiatan militer yang ada berjalan biasa. Kepala Staf Angkatan Darat ini menjawab informasi meningkatnya status keamanan selepas penembakan yang menewaskan delapan tentara di Ilaga, ibu kota Kabupaten Puncak, dan Distrik Tingginambut di Kabupaten Puncak Jaya.
Sebelumnya, Panglima Kodam XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua mengatakan status keamanan Provinsi Papua masih tertib sipil. Pada penyerangan Kamis lalu, delapan prajurit gugur. Penyerangan juga menewaskan empat warga sipil.
Pemerintah mengutuk keras kekerasan di Papua yang mengakibatkan delapan prajurit TNI gugur di Papua. Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Kemanan Djoko Suyanto mengatakan tindakan mereka tak bertanggung jawab. Pemerintah memandang kekerasan itu sebagai sabotase berbahaya yang ditujukan secara sengaja untuk menghalangi, bahkan menggagalkan, inisiatif dan upaya damai bagi Papua.
AYU CIPTA
Baca Juga:
Baca juga
KPU Temukan Data Ganda dalam Daftar Pemilih
Anas Masih Konsolidasi Soal Sprindik KPK
Tunggakan PBB di Kota Malang Rp 40 Miliar
Pengusaha Korban Lumpur Lapindo Minta Perlindungan