TEMPO.CO, Jakarta - Anas Urbaningrum memutuskan mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. Bahkan juga, sebagai kader partai itu menyusul statusnya sebagai tersangka kasus Hambalang.
Mundurnya Anas di tengah situasi gawat. Demokrat, seperti halnya partai-partai lain kini sedang disibukkan menyeleksi kader-kader terbaiknya untuk menjadi calon legislatif. Mereka harus segera diajukan ke Komisi Pemilihan Umum, awal Maret ini.
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie angkat bicara ihwal nasib calon legislatif partainya seusai pengunduran diri Anas Urbaningrum sebagai ketua umum. Adapun pengesahan daftar calon untuk pemilihan umum 2014 harus diteken ketua umum dan sekretaris jenderal partai.
"Nanti kami akan tanyakan kepada KPU apakah dengan mundurnya ketua umum, wakil ketua umum bisa mewakili bersama sekjen untuk penandatanganan daftar caleg yang akan disampaikan kepada KPU," kata Marzuki di halaman parkir Istana Negara, Jakarta, Senin, 25 Februari 2013.
Menurut Ketua Dewan Perwakilan Rakyat ini, Majelis Tinggi lewat Dewan Pimpinan Pusat Demokrat bakal membuat surat ke Komisi Pemilihan Umum untuk menanyakan proses pengesahan daftar caleg sesuai kondisi partai.
"Apakah situasi Demokrat sekarang ini dengan ketiadaan ketua umum juga bisa menyampaikan daftar caleg dengan ditandatangani oleh dua wakil ketua umum sesuai Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga bersama dengan sekjen?" ujar Marzuki.
Sabtu pekan lalu, Anas Urbaningrum memutuskan mundur sebagai Ketua Umum Demokrat Proses ini untuk memenuhi pakta integritas partai yang dia teken pekan lalu. Anas baru saja ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi proyek pembangunan pusat olahraga Hambalang.(baca:Anas Resmi Tersangka Kasus Suap )
Anas diduga menerima hadiah atau janji dalam kaitan dengan proyek bernilai Rp 2,5 triliun itu dan proyek lainnya saat menjabat anggota Dewan Perwakilan Rakyat pada 1 Oktober 2009 hingga 26 Juli 2010. Ia disangka melanggar Pasal 12 huruf a dan b atau Pasal 11 Undang-Undang Pemberantasan Korupsi.
PRIHANDOKO
Berita terkait
Anas Resmi Berhenti Sebagai Ketua Umum Demokrat
SBY: Lupakan Dulu Pemilu 2014 !
Saan Pastikan Anas Bukan Lagi Anggota Demokrat
Anas Mundur, Gemboskah Suara Demokrat di 2014?