Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Korea Utara dan Krisis Ekonomi Jadi Tantangan Park

Editor

Natalia Santi

image-gnews
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye. REUTERS/Lee Jae-Won
Presiden Korea Selatan Park Geun-hye. REUTERS/Lee Jae-Won
Iklan

TEMPO.CO, Seoul – Ancaman nuklir Korea Utara dan kemunduran ekonomi global menjadi tantangan bagi Park Geun-hye pada awal masa lima tahunnya sebagai Presiden Korea Selatan. Pekan lalu, tim transisi Park sudah melontarkan agenda program untuk merealisasikan visi dan sasaran, juga rencana aksi khusus pemerintahan baru.

Komite transisi mengumumkan lima tujuan utama dalam pemerintahan Park. Yakni mendorong ekonomi inovatif dengan fokus menciptakan lapangan kerja, menawarkan program kesejahteraan dan pekerjaan, memperkaya kehidupan dengan pendidikan dan budaya, menciptakan masyarakat yang aman dan bersatu, serta membentuk landasan bagi era unifikasi.

Lima tujuan utama tersebut dijabarkan dalam 21 strategi, 140 tugas, dan 210 rencana aksi khusus.

Setelah memenangkan pemilihan presiden Desember lalu, ada kekhawatiran bahwa Park tidak dapat memenuhi semua janjinya, khususnya menambah anggaran untuk meningkatkan kesejahteraan. Paparan tim transisi menepis keraguan tersebut.

Park menegaskan, dirinya akan memenuhi janji, apa pun risikonya. “Saya sudah melihat di banyak kasus pada masa lalu, banyak janji tidak dipenuhi saat presiden kehilangan momentum dan memulai masa jabatannya,” kata Park. “Kita harus mengatasi isu dengan tekad menyelesaikan hampir semuanya dalam tiga sampai enam bulan pertama.”

Menurut tim transisi, perlu 210 hukum baru atau amandemen untuk merealisasikan janji Park. Pemerintahnya berencana memenuhi 80 persen janji tersebut sebelum akhir tahun ini. Park menyatakan, pemerintah akan memprioritaskan isu tersulit.

Janji Park untuk menambah anggaran kesejahteraan akan memicu pengurangan di sektor lain, terutama pertahanan. Namun, pekan lalu, Park mengatakan, uji coba nuklir Korut 12 Februari lalu menjadi faktor pentingnya peningkatan pertahanan Seoul.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Pasca-kemenangan Park dalam pemilihan, banyak yang berharap dialog antar-Korea akan kembali dilangsungkan. Park pernah mengunjungi Pyongyang pada tahun 2002 dan bertemu dengan pemimpin Korut, Kim Jong-il. Selama kampanye, Park mengatakan akan mengambil kebijakan "kepercayaan politik".

Namun uji coba nuklir ketiga Korut mempengaruhi rencana itu. Sementara menunjuk Yun Byung-se, yang pernah bekerja di masa pemerintahan Presiden Roh Moo hyun sebagai Menteri Luar Negeri, Park tampaknya akan lebih mendesak Korut untuk menghentikan ambisi nuklirnya.

Park juga diperkirakan akan menunda rencana mengurangi waktu wajib militer bagi pemuda Korea, dari 21 bulan menjadi 18 bulan. Tim transisi telah menyatakan itu merupakan rencana jangka panjang.

JOONG ANG ILBO | NATALIA SANTI

Berita terpopuler lainnya:
Din Syamsuddin: Anas Tak Mau Jadi Korban Sendiri

Selain Anas, KPK Mulai Bidik Nama Lain

Bupati Aceng Bantah Menikahi Pengacaranya

Salah Ramal Pilkada Jabar, Gantung di Gedung Sate

Soal Kredit Bank Jabar, Aher: Gua Bisa Lawan

Iklan

Berita Selanjutnya



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Poster kampanye boikot produk Jepang bertuliskan
Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang


Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Lee Min Ho memulai wajib militernya sejak 15 Mei tahun lalu. Meski tidak bergabung dalam prajurit militer, Lee Min Ho ditempatkan di Kantor Distrik Gangnam dan bertugas layaknya pekerja kantoran seperti di dinas sipil dan pelayanan publik. Kabarnya, aktor The Heirs itu akan bebas wajib militer pada Mei 2019. soompi.com; weibo.com/Minoz_pimxin
Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer


Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Media militer terkenal, IHS Janes edisi 5 Oktober menulis bahwa militer Korea Selatan berencana membeli tambahan 90 rudal jelajah Taurus KEPD 350K (Kinetic Energy Penetration Destroyer) karena meningkatnya ancaman dari Korea Utara. Korea Selatan telah mem
Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,


5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal jelajah Taurus KEPD-350K akan menjadi senjata andalan pesawat tempur F-15K Slam Eagle Angkatan Udara Korea Selatan. Negara ini akan menjadi negara pertama di Asia yang mengoperasikan pesawat tempur bersenjata rudal jelajah canggih buatan Jerman. Tau
5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.


Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

(dari kiri) Anggota kelompok girlband K-Pop `Girls' Generation`, Seohyun, Tiffany dan Tae Yeon, berfoto sebelum Seoul Music Awards di Seoul, Korea Selatan, 22 Januari 2015. (AP/Ahn Young-joon)
Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.


Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Sejumlah warga Korea Selatan berunjukrasa menolak penempatan THAAD, sistem pertahanan udara paling canggih Amerika Serikat, di Seoul, 28 April 2017. Korea Selatan memerlukan THAAD untu menghadapi ancaman rudal balistik korea Utara. AP/Ahn Young-joon
Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.


Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Barisan peti kemas, berjajar rapi menunggu mobil angkut untuk mengantarkan ke tujuan. Ekonomi Korsel yang berkembang pesat, membuat industri ekspor dan import menjadi maju. Hal ini berdampak meningkatnya aktivitas, pengiriman barang melalui jalur laut. Uiwang, Korea Selatan, 30 Maret 2015. SeongJoon Cho/Getty Images
Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.


58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

Kementerian pertahanan Korea Selatan sukses mengembangkan Hyunmoo 2C yang memiliki jangkauan lebih jauh, 800 km dengan muatan hulu ledak 500 kg. Kemampuan ini sesuai revisi pembangunan rudal antara Korea Selatan dan Amerika Serikat, pada 2012. Defense Ministry/Yonhap/via REUTERS
58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.


Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

REUTERS/Valentin Flauraud
Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.


Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un melakukan kunjungan ke Institut Material Kimia di Akademi Ilmu Pengetahuan Pertahanan di Pyongyang, 23 Agustus 2017. Korean Central News Agency (KCNA)/via REUTERS
Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.