Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Polisi Ini Jadi Tersangka Sodomi

image-gnews
ilustrasi
ilustrasi
Iklan

TEMPO.CO , Jakarta-Polisi memastikan Ek, anggota Brimob di Markas Besar Polri, sebagai tersangka dalam kasus sodomi terhadap seorang bocah lelaki tetangganya sendiri di kawasan Ciracas, Jakarta Timur. Ek menjadi tersangka bersama karibnya Sy atas pencabulan terhadap FFG, 5 tahun, sejak awal Februari lalu.

"Mereka telah ditetapkan sebagai tersangka sejak Sabtu lalu dan dijerat dengan Pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak, dengan ancaman hukuman hingga 15 tahun penjara," kata Kepala Kepolisian Resor Jakarta Timur, Komisaris Besar Mulyadi Kaharni, Senin 25 Februari 2013.

Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, mengungkapkan bahwa Ek, 34 tahun, berpangkat brigadir polisi satu. Bersama Sy, 33 tahun, anggota polisi ini memang dikenal menjadi tamu tetap di tempat hiburan malam.

Bersama-sama, keduanya diduga mengidap disorientasi seksual. "Hasil pemeriksaan sementara, Ek terbawa pergaulan kawannya yang bernama Sy itu," kata Rikwanto.

Adapun orang tua bocah korban pencabulan itu mengaku mendapat ancaman sejak melaporkan Ek ke Markas Polres Jakarta Timur pada 20 Februari lalu. Ada setidaknya dua ancaman yang disebutkannya, antara lain berupa ancaman langsung dari Ek. "Saya diancam mau ditembak karena mencemarkan nama baik," kata MH, 26 tahun, ibunda FFG.

Ancaman kedua dari para tetangga yang bilang mau mengusir MH sekeluarga dari rumahnya, yang terletak di Jalan Lapangan Tembak, Gang Damai, RT 5 RW 1, Kelurahan Cibubur itu. Ancaman ini diterima setelah Ek ditahan.

MH juga mengutarakan mendapat keganjilan ketika hendak membawa saksi untuk ikut melapor ke Polres Jakarta Timur. Awalnya, MH mengisahkan, sudah sepakat dengan tiga saksi, yaitu M, bibi tersangka yang sering melihat FFG bermain dengan tersangka; D, tetangga sekitar; dan ketua RT setempat.

Tapi, saat dijemput, sang ketua RT membatalkan niatnya dengan alasan ada agenda lain. Begitu pula M dan D. "Motor saya juga rusak sepulang dari mengantar anak saya menjalani visum di RS Polri,” katanya sambil menambahkan, “Padahal motor masih baru."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ihwal adanya ancaman sebelumnya diungkap Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait. Menurut dia, MH sekeluarga yang baru menetap sejak November lalu seperti tiba-tiba dikucilkan. "Keluarga di lingkungan itu masih ada hubungan kekerabatan dengan Ek," katanya.

Kepala Polres Jakarta Timur, Komisaris Besar Mulyadi Kaharni, mengatakan tidak ada perlindungan khusus kepada keluarga MH. Tapi dia mempersilakan MH melapor jika merasa terancam. "Kalau dia merasa tidak nyaman bisa melapor kepada kami," katanya.

Secara terpisah, juru bicara Rumah Sakit Polri, Komisaris Besar Sarwoto, memberi klarifikasi atas hasil visum berbeda yang dikeluarkan rumah sakit itu dengan yang diterbitkan RS Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat. Seperti diketahui, hasil visum dari rumah sakit pertama tak mengindikasikan adanya kekerasan seksual--kesimpulan yang membuat polisi dan keluarga mencari pendapat lain di rumah sakit kedua.

Terbukti, hasilnya berbeda: FFG diduga telah menjadi korban kekerasan seksual karena terdapat luka di duburnya. Hasil tersebut, dan keterangan FFG sendiri yang menyebut Ek sebagai Om Melotot dan Sy sebagai Om Tinggi, menyebabkan keduanya segera ditahan.

Menurut Sarwoto, hasil pemeriksaan sebelumnya masih bersifat sementara. "Hasil visum yang sebenarnya belum keluar. Baru akan kami berikan ke penyidik hari ini," katanya kemarin. Dia menambahkan, "Hasilnya pada intinya sama seperti di RSCM."

ATMI PERTIWI | SYAILENDRA | WURAGIL

Baca juga:
Data Pelanggaran Alih Fungsi Hunian Diperbarui

Tak Punya KJS, Warga Miskin Bisa Pakai Jamkesmas

APBD Jakarta 2013 Cair Pekan Ini

Sopir Korban Rasyid Rajasa Tak Rasakan Benturan?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Napi Lapas Pontianak Pelaku Sodomi, Kabur 16 Hari Ternyata Bersembunyi di Atap Penjara

10 Februari 2024

Suasana saat para Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) menerima kunjungan dari keluarga untuk berbuka puasa bersama di Lapas Kelas IIA Pontianak di Sungai Raya, Kabupaten Kubu Raya, Rabu, 29 Maret 2023. Selama bulan Ramadan 1444 Hijriah, Lapas Kelas IIA Pontianak memberikan kesempatan kepada WBP untuk berbuka puasa bersama keluarga inti agar hubungan silahturahmi kekeluargaan tidak terputus. ANTARA/Jessica Helena Wuysang
Cerita Napi Lapas Pontianak Pelaku Sodomi, Kabur 16 Hari Ternyata Bersembunyi di Atap Penjara

Napi pelaku sodomi, Agun, ditemukan dalam kondisi lemas oleh petugas keamanan Lapas setelah berhari-hari sejak dinyatakan melarikan diri 16 hari lalu.


Korban Kekerasan Seksual Anak di Empang Kalideres Dapat Pendampingan Pemkot Jakbar

13 Oktober 2022

Ilustrasi pencabulan anak. shutterstock.com
Korban Kekerasan Seksual Anak di Empang Kalideres Dapat Pendampingan Pemkot Jakbar

Pemkot Jakbar memastikan korban kekerasan seksual anak itu mendapatkan perlindungan sehingga tidak mengalami trauma dan tertekan.


Polsek Kalideres Tangkap Pelaku Sodomi Bocah di Empang

13 Oktober 2022

Kanit Reskrim Polsek Kalideres, AKP Subartoyo saat di lokasi kekerasan seksual, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa, 11 Oktober 2022. Foto ANTARA/Walda
Polsek Kalideres Tangkap Pelaku Sodomi Bocah di Empang

Anggota Polsek Kalideres, Jakarta Barat, menangkap pelaku sodomi terhadap anak yang beraksi di sebuah empang hingga tersebar melalui media sosial.


Setelah Kasus Sodomi Viral, Tak Lagi Terlihat Anak-anak Bermain di Empang Kalideres

11 Oktober 2022

Lokasi pelecehan seksual di kawasan Kalideres, Jakarta Barat, Selasa, 11 Oktober 2022. Foto ANTARA/Walda
Setelah Kasus Sodomi Viral, Tak Lagi Terlihat Anak-anak Bermain di Empang Kalideres

Sejumlah tukang ojek yang biasa mangkal di dekat empang mengaku mengetahui kasus sodomi itu setelah viral di media sosial.


Seorang Bocah Terekam Jadi Korban Sodomi di Sebuah Empang di Kalideres Jakbar

11 Oktober 2022

Kanit Reskrim Polsek Kalideres, AKP Subartoyo saat di lokasi kekerasan seksual, Kalideres, Jakarta Barat, Selasa, 11 Oktober 2022. Foto ANTARA/Walda
Seorang Bocah Terekam Jadi Korban Sodomi di Sebuah Empang di Kalideres Jakbar

Bocah tersebut jadi korban sodomi seorang pria. Aksi cabul ini terekam dalam sebuah video pendek yang tersebar di media sosial.


Kaleidoskop 2020: Kasus Pembunuhan Terpopuler, Remaja NF, Hingga John Kei

26 Desember 2020

Ilustrasi Perempuan Pembunuh. shutterstock.com
Kaleidoskop 2020: Kasus Pembunuhan Terpopuler, Remaja NF, Hingga John Kei

Salah satu pembunuhan dalam Kaleidoskop 2020 metro adalah kasus mutilasi di Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.


Alasan Manusia Silver di Bekasi Mutilasi Korbannya Jadi Lima Bagian

10 Desember 2020

Ilustrasi pembunuhan. FOX2now.com
Alasan Manusia Silver di Bekasi Mutilasi Korbannya Jadi Lima Bagian

Manusia silver tersangka pembunuhan dan mutilasi di Bekasi, AYJ alias Amoy, 17 tahun, menjelaskan alasannya memotong tubuh Dony Saputra.


Pengakuan Mengejutkan Manusia Silver Tersangka Mutilasi: Sering Disodomi Korban

10 Desember 2020

Ilustrasi mutilasi
Pengakuan Mengejutkan Manusia Silver Tersangka Mutilasi: Sering Disodomi Korban

Pengamen manusia silver berinisal AYJ alias Amoy, 17 tahun, ternyata bukan sekali saja menjadi korban sodomi oleh Dony Saputra, 24 tahun.


Manusia Silver Tersangka Mutilasi di Bekasi Korban Sodomi, Pengamat Bilang Ini

10 Desember 2020

Ilustrasi mutilasi. kisspng.com
Manusia Silver Tersangka Mutilasi di Bekasi Korban Sodomi, Pengamat Bilang Ini

Ahli Psikologi Forensik Reza Indragiri Amriel mengatakan kepolisan harus terlebih dahulu menangani kasus sodomi yang pernah dialami manusia silver, A.


Motif Mutilasi di Bekasi, Polisi: Menolak Sodomi

9 Desember 2020

Ilustrasi mutilasi
Motif Mutilasi di Bekasi, Polisi: Menolak Sodomi

Aparat gabungan dari Polres Metro Bekasi Kota dan Polda Metro Jaya menangkap seorang remaja berusia 17 tahun berinisial A, tersangka mutilasi.