TEMPO.CO, New York - Kajian terbaru dari Unit Pelaksana Pencegahan Amerika Serikat (USPSTF) memastikan rekomendasi awal tentang konsumsi vitamin D dan suplemen kalsium demi pencegahan patah tulang.
Panel Federal tersebut melarang konsumsi dua jenis zat tersebut setelah melihat kajian ilmiah bahwa tidak cukup bukti bisa mencegah patah tulang pada pria dan wanita yang mengalami masa postmenapausal.
Dalam rekomendasi yang dimuat online di Annals of Internal Medicine, Senin, 25 Februari 2013, Unit Pelaksana tersebut membuat keputusan dengan kesiapan resistensi dari sejumlah dokter dan juga kelompok usahawan suplem yang berpendapat bahwa konsumsi tersebut efektif mencegah patah tulang dan juga sejumlah kanker.
Unit Pelaksana menyatakan kombinasi 400 IU Vitamin D dan 1000 mg Kalsium tidak ada efek dalam tulang. Bahkan, mereka memperingatkan bahaya batu ginjal dengan konsumsi dalam dua dosis di atas. "Vitamin D dan Kalsium memang dibutuhkan untuk kesehatan tulang," kata Profesor Keperawatan Universitas Wisconsin Madison dan salah satu anggota Unit Pelaksana Linda Baumann. "Tapi bukti tidak menunjukkan bahwa pemberian suplemen bisa mengurangi risiko patah tulang."
Berdasar survei konsumen untuk suplemen harian yang dibuat oleh Dewan Pertanggungjawaban Nutrisi saat ini 20 persen warga dewasa Amerika mengkonsumsi vitamin D dan 17 persen rajin minum suplemen kalsium. Sejumlah ahli gizi mengatakan bahwa tidak semua orang dewasa yang mengkonsumsi Vitamin D dan suplemen kalsium, benar-benar membutuhkannya. "Apa yang ditemukan dalam kajian seperti ini adalah jika orang-orang mau memiliki konsumsi yang baik, aktif secara fisik dan mau berjalan ke luar ruangan, maka mereka tak perlu suplemen tambahan," ujar Profesor Gizi, Kajian Makanan dan Kesehatan Masyarakat dari Universitas New York Marion
Kajian ini menyatakan bahwa tidak cukup bukti bagi perempuan postmenapausal untuk melihat manfaat dari konsumsi vitamin D dan suplemen Kalsium. Tapi, karena efek untuk pencegahan patah tulang dan peningkatan nephrolithiasis, maka USPSTF menyimpulkan bahwa konsumsi rata-rata atas 400 IU Vitamin D3 dan 1000 mg Calsium tidak ada manfaat nyata pada pencegahan utama patah tulang untuk perempuan postmenopausal. "Meski kajian dilakukan pada wanita kulit putih, resiko pada ras selain kulit putih tampaknya juga sama." tulis mereka lagi.
BOSTONGLOBE|MEDPAGE|DIANING SARI
Berita terpopuler lainnya:
Sepuluh Benda Wajib bagi Pendaki
Gunung-gunung yang 'Menantang' Para Pendaki
Rusia Perketat Larangan Merokok
Tersesat di Gunung, Jangan Panik
Mengapa Ngemil di Malam Hari Buruk Buat Kesehatan?
Sel Otak Punya Cara Melindungi Diri dari Stroke