TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memberi tanggapan perihal rumor adanya aliran dana Hambalang kepada Edhie Baskoro Yudhyono a.k.a Ibas.
“Kalau soal itu, silakan tanya ke Pak Amir (Syamsuddin). Karena waktu itu saya hanya ikut rapat, mendengarkan,” kata Anas dalam wawancara khusus dengan RCTI. Wawancara "Perlawanan Anas" ini ditayangkan di RCTI dinihari tadi. Amir Syamsuddin merupakan anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat. “Kalau nanti Pak Amir tidak bersedia menjawab, saya yang menjadi cadangannya.”
Anas mengungkapkan, hubungannya dengan Ibas selama ini baik, secara kedudukannya di partai maupun secara pribadi. Bahkan, kata Anas, setelah terpilih sebagai ketua umum, dirinya yang mengusulkan Ibas duduk sebagai sekretaris jenderal. Padahal, ketika itu, SBY tak berharap Ibas mengisi jabatan itu.
"SBY dalam forum di Cikeas menyampaikan Ibas kalau mau dijadikan sekjen bisa, tapi saya tidak mau Ibas jadi sekjen sekarang ini," kata Anas. "Tapi saya mengusulkan setelah terpilih sebagai ketua umum. Untuk menghindari kesan internal dan eksternal, ada situasi tak enak antara Ketua Umum dan Ketua Dewan Pembina."
Dalam wawancara itu, Anas juga mengungkapkan bahwa dirinya merasa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menganggap Anas tak loyal. (Baca: Anas Merasa SBY Anggap Anas Tak Loyal)
WANTO
Baca juga
BKKBN Dorong Kenaikan Batas Usia Pernikahan
TKI Korban Perkosaan Dituding Serahkan Badan
Kontras Desak DPR Uji Ulang Komisioner Komnas HAM