Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Ketika Pesisir Pantai Tangerang Jadi Lautan Sampah

image-gnews
ANTARA/M Agung Rajasa
ANTARA/M Agung Rajasa
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang-Kondisi pesisir pantai utara Tangerang yang sangat memprihatinkan. Selain rusak karena digempur abrasi, pesisir pantai Tangerang sepanjang 51 kilometer yang memanjang dari Dadap hingga Kronjo Kabupaten Tangerang saat ini dipenuhi sampah.

Sampah dibiarkan berserak dan menumpuk di pinggiran pantai. Kondisi yang paling parah berada di muara Tanjung Burung dan pantai Teluk Naga. Berbagai jenis sampah dari streofom dan aneka plastik terlihat menutupi permukaan air laut dan sungai.

Aktifis lingkungan hidup Tangerang, Romlu Revolvere mengaku prihatin dengan tumpukan sampah disepanjang pantai Tanjung Burung, Teluknaga hingga kini belum mendapatkan perhatian serius dari pemerintah setempat. "Volume sampah di pantai semakin bertambah akibat sampah kiriman dari sungai Cisadane," katanya kepada Tempo, Selasa 26 Februari 2013.

Banyaknya sampah yang berada di muara Tanjung Burung dan pantai Teluk Naga itu, kata dia, membuat posisi pantai yang persis dimuara Cisadane menyebabkan lokasi tersebut telah menyerupai tempat pembuangan sampah ilegal. "Pantai kami kini menjadi TPA illegal," kata Romly.

Menurut Romly, setiap hari sampah terus mengalir ke muara sungai dan ke laut Tangerang. "Setiap hari kiriman sampah terus terjadi, terlebih disaat terjadi banjir bandang akibat meluapnya sungai Cisadane," katanya.

Tumpukan sampah tersebut, kata Romly, membuat kondisi pantai semakin rusak, karena tumpukan sampah tersebut sulit untuk dikelola, sampah dari berbagai jenis tersebut akhirnya menumpuk begitu saja disepanjang muara dan bibir pantai Tanjung Burung.

Kondisi ini, menurut Romly, sudah terjadi bertahun-tahun dan tidak pernah ada solusi serta perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Tangerang. "Pemerintah Kabupaten Tangerang seolah-olah menutup mata terhadap kondisi ini, padahal hal ini telah terjadi bertahun-tahun, namun tidak pernah ada perhatian serius," katanya.

Masalah sampah itu, kata Romly, juga mengakibatkan kerusakan pesisir pantai Tangerang semakin parah dan menyulitkan para penggiat lingkungan untuk melakukan upaya konservasi berupa penanaman mangrove dilokasi tersebut. "Beberapa kali kami melakukan penanaman mangrove dilokasi ini, namun hasilnya tidak pernah masksimal, karena mangrove yang kami tanam mati tertimbun sampah," ujar Romly.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tempo sempat memantau tumpukan sampah yang memenuhi muara Tanjung Burung yang berada di desa Tanjung Burung, Teluk Naga dan Desa Kohod, Kecamatan Pakuaji. Aneka jenis sampah plastik hingga streofom memenuhi permukaan sungai dan laut. Bau menyengat tercium dari jarak dua kilometer.

Warga setempat juga mengeluhkan banyaknya sampah yang semakin hari semakin banyak itu. "Bau busuk, lumpur sudah kami rasakan bertahun-tahun," kata Muhammad Guntur, 40 tahun. Menurutnya, volume sampah semakin meningkat dalam dua bulan terakhir ini. "Belum ada tindakan apapun dari pemerintah," kata dia.

Secara terpisah, Kepala Bina Hukum dan Informasi Lingkungan Badan Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang, Karnata Taryadi mengakui jika pesisir pantai Tangerang saat ini tertutupi sampah. "Hampir sepanjang pantai Tangerang banyak sampah, tapi yang paling parah di muara Tanjung Burung dan pantai Teluk Naga," kata Karnata.

Sampah tersebut, kata Karnata, berasal dari aliran sungai Cisadane, Cidurian, Cimanceri yang bermuara ke lautan. "Sampah itu buangan masyarakat yang membuang sampah ke sungai," katanya. Ia mengaku kondisi paling parah di Muara Tanjung Burung karena terhubung langsung dengan sungai terbesar di Tangerang, Cisadane.

BLHD dan Dinas Kebersihan Kabupaten Tangerang, kata dia, telah berupaya melakukan pengangkutan sampah tersebut. "Tapi karena armada pengangkut sampahnya minim, kalah dengan volume sampah yang setiap harinya semakin meningkat," katanya. Sehingga, upaya pengangkutan sampah selama ini sia-sia. Menurut Karnata, pihaknya juga melakukan upaya pembersihan pantai dengan melibatkan masyarakat. Simak berita Jabodetabek lainnya di sini.

JONIANSYAH


Baca juga:

Anggota Kepolisian Ini Jadi Tersangka Sodomi

Suami Pukuli Istri yang Sedang Hamil

Polisi Sodomi Bocah Diduga Kelainan Seksual

Jokowi Punya Pengganti Kepala Satpol PP

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

26 Oktober 2023

Warga mengambil air tercemar limbah industri untuk menyiram kebun sayuran di pinggir Sungai Cimande, Desa Linggar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, 11 Oktober 2023. Tak hanya sumur yang kering, beberapa sumber air bahkan tercemar rembesan limbah industri dari Sungai Cimande selama kemarau panjang. TEMPO/Prima mulia
Undip dan Brin Kembangkan Pendeteksi Logam Berat dalam Limbah Industri

BRIN dan Universitas Diponegoro (Undip) menjalin kolaborasi riset untuk pengembangan metode alternatif pendeteksi logam di limbah industri.


Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

19 September 2023

Anak-anak bermain di kali Bekasi yang kondisinya air hitam pekat dan berbau akibat tercemar limbah di kawasan curug Parigi, kota Bekasi, Jawa Barat, Ahad, 17 September 2023. Kondisi air yang tercemar limbah industri ini mengakibatkan produksi Air Minum Tirta Patriot terganggu sejak 14 September. ANTARA/Paramayuda
Cerita Warga Bekasi Kena Penyakit Kulit karena Air PAM, Sempat Dikira Sebab Udara Kotor

Menurut pelanggan Perumda Tirta Patriot itu, banyak warga Bekasi yang juga mengalami penyakit kulit karena air PAM, selain dirinya.


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

15 September 2023

Kali Cileungsi, hulu Kali Bekasi, menghitam akibat tercemar seperti terlihat pada Rabu, 13 September 2023. Dok. KP2C
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri Hitam dan Bau, Suplai Air PAM 40 Ribu Pelanggan Sudah 3 Hari Terhenti

Akibat suplai air PAM terhenti 3 hari, warga Bekasi terpaksa beli air isi ulang dan tidak mandi untuk menghemat air.


Sederet Pernyataan Jubir Anies soal Tembok Tinggi yang Batasi PIK 2 dan Perkampungan

13 Agustus 2023

Ilustrasi Permata Golf Residences Aerial View. (Dok: PIK 2)
Sederet Pernyataan Jubir Anies soal Tembok Tinggi yang Batasi PIK 2 dan Perkampungan

Jubir Anies minta Pemerintah Kabupaten Tangerang untuk ikut campur tangan mencari solusi terbaik soal tembok tinggi yang batasi PIK 2 dan perkampungan


Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

11 Agustus 2023

Foto udara Kali Bekasi yang berubah warna menjadi hitam pekat, di Bekasi Timur, Kota Bekasi, Jawa Barat, Jumat, 2 Agustus 2019. Pencemaran berat ini menyebabkan produksi air di PDAM Tirta Patriot menyusut, dari semula 490 liter perdetik menjadi 420 liter perdetik. TEMPO/Hilman Fathurrahman W
Kali Bekasi Tercemar Limbah Industri, Suplai Air PAM Warga Terganggu

Perumda Tirta Patriot mengambil air Sungai Kalimalang sebagai penetral untuk dicampur dengan air baku Kali Bekasi.


Pemkab Tangerang Daftarkan 50 Ribu Pegawai Non ASN dan Pekerja Rentan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

23 Desember 2022

Pemkab Tangerang Daftarkan 50 Ribu Pegawai Non ASN dan Pekerja Rentan Jadi Peserta BPJS Ketenagakerjaan

Perlindungan tersebut juga akan bertambah pada tahun depan dan direncanakan hingga 75 ribu pegawai Non ASN dan pekerja rentan.


Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

30 November 2022

Petugas memindahkan kantong yang berisi limbah medis yang berbahan berbahaya dan beracun (B3) di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Selasa, 17 Agustus 2021. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menyatakan perlunya tindakan yang cepat dan tepat terkait pengelolaan limbah medis Covid-19 yang mencakup Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang pada Juli 2021 terdapat peningkatan mencapai 18 juta ton. ANTARA/M Risyal Hidayat
Mengenal Limbah B3, Begini Dampak Kerusakan Lingkungan Akibat Limbah Elektronik dan Industri

Limbah B3 dibagi menjadi limbah elektronik dan fashion. Hal ini menjadi permasalahan utama yang akan menyerang kondisi manusia dan lingkungan dalam keseharian.


IMB Terus Dipersoalkan, Pemilik Padi Padi Picnic: Kenapa Tidak Bangunannya Saja Dibongkar

16 September 2022

Direktur LBH Cakra Perjuangan Boy Kanu dan pemilik Padi Padi Picnic Ground Pakuhaji, Bong Thiam Kim saat memberikan keterangan pers di Tangerang Selasa 6 September 2022. TEMPO/JONIANSYAH HARDJONO
IMB Terus Dipersoalkan, Pemilik Padi Padi Picnic: Kenapa Tidak Bangunannya Saja Dibongkar

Kemarin, puluhan orang yang mengaku dari Forum Masyarakat Tangerang Utara menggeruduk restoran Padi Padi Picnic di Pakuhaji.


Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

6 Juli 2022

Ratusan ribu ikan bandeng milik nelayan Kota Semarang mendadak mati. Warga menduga kematian ikan di keramba tersebut akibat aliran air limbah dari Kawasan Industri Lamicitra. (Tangkapan layar video nelayan)
Ratusan Ribu Ikan Bandeng Nelayan Semarang Mati, Diduga Tercemar Limbah Industri

Warga menduga kematian ikan bandeng di keramba tersebut akibat limbah dari Kawasan Industri Lamicitra.


Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

31 Maret 2022

Grup MIND ID Uji Coba Aplikasi Pengelola Limbah Tambang

Aplikasi MASTERMINE diharapkan dapat menghasilkan nilai efisiensi 10-20 persen dari total biaya pengolahan air limbah tambang.