TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perhubungan memastikan bahwa rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Jawa Barat bukan untuk menyaingi Pelabuhan Kalibaru. Direktur Jenderal Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan Bobby Mamahit mengatakan, pelabuhan Cilamaya merupakan program jangka panjang pemerintah.
"Pelabuhan Cilamaya ini kan baru proses awal dan tidak akan mengganggu dan menyaingi pembangunan Kalibaru," kata Bobby dalam diskusi bersama Forum Wartawan Perhubungan, di kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu 27 Februari 2013.
Pembangunan pelabuhan Cilamaya ini diperkirakan menghabiskan anggaran US$ 50 juta. Ia menyatakan, pelabuhan Cilamaya ini justru untuk mengantisipasi kepadatan peti kemas di pelabuhan Tanjung Priok dan Kalibaru nantinya.
"Kami tidak mau nanti ketika pelabuhan Tanjung Priok dan Kalibaru mulai padat lagi baru dipikirkan, padahal proses pembangunan pelabuhan tidak bisa dalam satu dua tahun," katanya.
Dalam rencana pembangunan, pelabuhan Cilamaya dimulai sejak Juni 2012 setelah ditetapkan rencana induk Pelabuhan Tanjung Priok yang di dalamnya sudah tercakup rencana pengembangan pelabuhan Cilamaya. Saat ini, perkembangan rencana pembangunan pelabuhan Cilamaya baru tahap awal seperti desain detail, desain dasar untuk ditawarkan kepada calon investor, penyiapan dokumen tender, peninjauan dampak dan lingkungan, serta estimasi biaya.
"Belum lagi harus dipikirkan pembebasan lahannya yang tidak mudah termasuk kebutuhan listriknya. Ini masih panjang sekali prosesnya," kata Bobby.
Ia belum menyebutkan apakah nantinya pengoperasian pelabuhan Cilamaya diserahkan kepada swasta melalui skema Kerjasama Pemerintah Swasta atau penunjukan langsung kepada perusahaan BUMN. Ini semua, kata dia, masih dikaji, termasuk apakah membuat peraturan presiden baru terkait pelabuhan Cilamaya ini.
"Cilamaya ini antisipasi jangka panjang sekali. Kalau tidak dipersiapkan sekarang nanti akan terlambat, biaya makin tinggi karena masalah pembebasan lahan," ujarnya.
Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemal Heryandri memperkirakan dalam waktu 40 tahun mendatang, pelabuhan Kalibaru tidak akan bisa lagi menampung peti kemas yang besar. Pelabuhan Cilamaya dianggap ideal untuk meningkatkan kapasitas distribusi arus barang yang datang dari kawasan industri sekitar Karawang, Jababeka dan Cikampek.
"Sebagian peti kemas dari dan menuju pelabuhan Tanjung Priok nantinya akan dibagi sebagian masuk ke Cilamaya, seperti yang dari Tangerang dan Sunter," ujarnya.
Ia juga meyakinkan tidak ada kompetisi dalam pembangunan pelabuhan Cilamaya terhadap pelabuhan Kalibaru yang saat ini sedang dalam proses pembangunan.
ROSALINA
Berita Bisnis Terpopuler:
Kurator Diminta Cermati Harta Pailit Batavia Air
Pemerintah Ingin Perbaiki Semua Jalan pada 2014
Asosiasi Ponsel Dukung Pabrik Samsung
Bergerak Tenang, Rupiah Hanya Melemah Tipis 1 Poin
Daerah Hijau Hulu Ciliwung Tinggal 3 persen