TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menganggap pertemuan Komite Eksekutif Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang memutuskan memberhentikan Sekretaris Jenderal PSSI Halim Mahfud serta pelatih kepala tim nasional (timnas) Nil Maizar sah. Menurut Roy, jumlah anggota Komite Eksekutif yang hadir memenuhi syarat.
“Kan yang hadir enam dari sebelas orang. Kalau yang tidak hadir tujuh orang, itu baru masalah. Rapat itu juga dihadiri oleh Ketua Umum PSSI Profesor Djohar (Djohar Arifin Husin). Jadi ya jelas sah,” kata Roy di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga seusai bertemu dengan Djohar dan La Nyalla Mattalitti, Rabu 27 Februari 2013.
Djohar dan La Nyalla menemui Roy untuk melaporkan hasil rapat Komite Eksekutif yang mereka lakukan di kantor PSSI siang harinya. “Pak Djohar, Pak Nyalla, dan beberapa lainnnya telah menjadi satu PSSI. Hasil rapat Exco tadi siang telah menghasilkan komitmen baru yang semuanya sesuai dengan rencana yang sudah kita sepakati kemarin.”
Roy mengatakan, besok siang, pukul 11.00, akan ada pengumuman yang sangat penting dunia persepakbolaan Indonesia. “Pengumuman besok berhubungan dengan penyatuan timnas dan kabar kongres PSSI,” kata Roy. Ia menambahkan, dirinya juga telah membentuk tim pengawas pelaksanaan kongres. “SK-nya sedang disiapkan dan malam ini akan saya konsultasikan ke satu tempat sebelum ditandatangani.”
Siang tadi, Djohar Arifin Husin bersama anggota Komite Eksekutif lainnya, Mawardi Nurdin, serta empat anggota Komite Eksekutif yang pernah dipecat, La Nyalla Matalitti, Tony Apriliani, Roberto Rouw, dan Edwin Dwi Budianto, mengadakan rapat Komite Eksekutif.
Selain mengambil keputusan mengenai kongres dan pembentukan timnas, rapat itu juga mengambil keputusan untuk memberhentikan Sekretaris Jenderal PSSI Halim Mahfudz dan pelatih kepala timnas Indonesia Nil Maizar.
Rapat tadi siang tidak dihadiri oleh lima anggota Komite eksekutif yang lain, yaitu Sihar Sitorus, Bob Hippy, Tuty Dau, Widodo Santoso, dan Farid Rahman. Sihar Sitorus, yang sedang berada di Bangkok, Thailand, ketika dihubungi Tempo, mengatakan secara substansial rapat itu tidak beres. Ia mengatakan rapat itu seharusnya belum boleh mengambil keputusan lantaran kembalinya empat anggota Komite Eksekutif belum melalui proses yang benar.
Sihar mengatakan, keempat anggota Komite Eksekutif yang sebelumnya dipecat itu harus melepaskan embel-embel Komite Penyelamat Sepak Bola Indonesia (KPSI) sebelum kembali bergabung dengan PSSI. “Kalau belum melepaskan embel-embel itu, mereka masih terhitung orang luar,” ujar Sihar. “Memang kelihatannya nyaman menerima mereka kembali, tapi ini meninggalkan banyak pertanyaan di belakang,” kata dia lagi.
Sihar rencananya akan kembali ke tanah air pada Jumat. Setelah itu, ia berencana melakukan pembicaraan dengan anggota Komite Eksekutif lain. “Situasi ini harus disikapi,” kata dia.
Sedangkan mengenai penggantian pelatih timnas, Nil Maizar, ketika dihubungi, mengatakan dirinya siap diganti. “Demi persatuan sepak bola Indonesia, saya siap,” ujarnya. Namun, Nil mengatakan pergantian itu tidak etis. “Saya kan belum diberhentikan tapi kok sudah diganti.”
Nil juga mengingatkan, secara yuridis PSSI masih terikat kontrak dengannya hingga 2014. “Tentu ada kewajiban-kewajiban yang harus dipenuhi PSSI,” kata dia.
GADI MAKITAN