Hyundai Akan Selesaikan Kasus Bahan Bakar
Reporter: Tempo.co
Editor: Abdul Malik
Rabu, 27 Februari 2013 19:13 WIB
Logo Hyundai. REUTERS/Kim Hong-Ji
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Detroit - Perusahaan otomotif asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co, secara prinsip menyetujui penyelesaian beberapa gugatan hukum dari konsumen di Amerika Serikat. Konsumen menggugat Hyundai karena informasi yang dinilai menyesatkan terkait dengan klaim efisiensi bahan bakar. Penyelesaian gugatan itu terungkap dari dokumen yang didaftarkan di pengadilan, seperti dilansir Reuters 27 Februari 2013.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kia Motors Corp, perusahaan yang terafiliasi dengan Hyundai, menghadapi gugatan serupa. Berdasarkan dokumen pengadilan, penyelesaian kasus Kia akan digabung dengan Hyundai. Kedua perusahaan itu menghadapi gugatan hukum setelah membuat pengakuan pada November 2012. Mereka mengaku telah membuat klaim berlebihan dengan mengatakan mobil mereka sangat efisien menggunakan bahan bakar, hanya butuh 1 galon bahan bakar untuk jarak tempuh 1 mil. Mobil telah terjual lebih dari 1 juta unit.

Penyelesaian dua kasus itu belum diumumkan secara terbuka. Pengacara Hyundai dan konsumen berencana memasukkan dokumen lebih perinci ke pengadilan untuk menyelesaikan kasus. Dengar pendapat untuk membahas kesepakatan dan implementasi akan dilakukan pagi ini.

Hyundai dan Kia mengaku bersalah setelah Agensi Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat menemukan kesalahan dalam peringkat jarak tempuh 13 model mobil Hyundai dan Kia yang diproduksi pada 2011-2013. Sebelumnya, kedua perusahaan itu menyetujui kompensasi kepada pemilik mobil sebagai biaya ganti bahan bakar tambahan. Rencananya, pelanggan akan menerima kartu debit untuk mengganti perbedaan biaya bahan bakar ditambah 15 persen ekstra atas ketidaknyamanan.

Namun, dalam dokumen yang diajukan ke pengadilan kemarin, manajemen Hyundai menawarkan opsi pembayaran ganti rugi sekali saja untuk mengganti biaya bahan bakar.

Beberapa sumber menilai Hyundai kehilangan kesempatan meraih pasar yang besar di Indonesia karena gagal membangun pabrik. Agen pemegang merek Hyundai di Indonesia, PT Hyundai Indonesia Motor, menargetkan bisa menjual 8.000 unit tahun ini atau kurang dari 1 persen dari total target global pada 2013, sebanyak 1,25 juta unit. Masalah utamanya adalah Hyundai tidak memiliki model mobil kecil, model kendaraan multiguna (MPV) untuk bisa bersaing dengan Toyota Avanza. “Hyundai perlu memahami potensi pasar Indonesia."

REUTERS | ABDUL MALIK

Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi