TEMPO.CO, Manado - Kerukunan umat beragama di Sulawesi Utara bukan hanya dijadikan contoh oleh daerah-daerah di Indonesia, tapi dari seluruh dunia. Hal ini dibuktikan dengan dipilihnya Sulawesi Utara sebagai tuan rumah pertemuan tokoh agama Jerman dengan Indonesia pada April mendatang.
Dijelaskan Asisten Pemerintahan dan Kesra Sekretariat Provinsi Sulawesi Utara, Mecky M. Onibala, ditunjuknya Sulawesi Utara sebagai tuan rumah atas permintaan Jerman karena melihat kualitas kerukunan beragama di Sulawesi Utara.
Baca Juga:
"Jerman menilai bahwa Sulut patut dijadikan daerah percontohan tentang bagaimana hidup rukun dan damai antar-umat beragama," kata Onibala, Kamis, 28 Februari 2013.
Menurut Onibala, kegiatan ini sendiri tak hanya sebatas dialog lintas agama, melainkan melihat langsung percontohan di Sulawesi Utara, bagaimana kerukunan umat beragama bisa terjalin dengan baik. "Ada beberapa poin yang dianggap Jerman sebagai hal yang perlu dicontoh dan dipelajari langsung," kata Onibala.
Sulut, kata Onibala, telah menjadi barometer dunia tentang kerukukan hidup antar-umat beragama. Meksipun beberapa kali ada pihak-pihak tertentu coba memprovokasi kerukunan hidup umat beragama di Sulut. "Tapi upaya mereka gagal, tidak mampu karena akar hidup beragama warga Sulut yang sangat kuat, dan hal ini diakui oleh Jerman."
ISA ANSHAR JUSUF