TEMPO.CO, Bima - Warga korban bencana banjir dan angin kencang di enam desa di Kecamatan Lenggudu, Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menerima bantuan yang disalurkan Dinas Sosial.
Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bima Abdul Wahab menjelaskan, bantuan yang merupakan kiriman tahap pertama terdiri dari selimut, makanan, peralatan rumah tangga, dan perlengkapan pribadi.
Penyaluran bantuan yang dilakukan sejak Rabu, 27 Februari 2013, yang diangkut dengan tiga truk tidak mudah dilakukan. Sejumlah jembatan dan jalan rusak akibat banjir. Barang-barang bantuan dibawa secara estafet. ”Jalan menuju lokasi tidak bisa dilewati,” kata Wahab, Kamis, 28 Februari 2013.
Enam desa itu adalah Desa Tamandaka, Pusu, Wadu Ruka, Karampi, Soro Bali, dan Desa Karumbu. Namun yang mengalami kerusakan paling parah adalah Desa Tamandaka dan Desa Pusu yang letaknya berhadapan langsung dengan Samudra Hindia. Lebih dari 70 persen rumah di dua desa itu hancur.
Banjir bandang yang terjadi sejak Senin, 25 Februari 2013 hingga hari ini masih berlangsung karena hujan lebat masih terus mengguyur.
Bencana banjir dan angin kencang juga mengakibatkan satu orang meninggal dan 13 orang terluka. Seorang korban lain masih dinyatakan hilang. Sebanyak 320 orang terpaksa mengungsi ke rumah kerabatnya di kecamatan lain.
Wahab menjelaskan, stok bantuan di gudang logistik Kabupaten Bima tidak mencukupi kebutuhan korban bencana. Apalagi jika terjadi bencana di daerah lain. Itu sebabnya Pemerintah Provinsi NTB juga mengirimkan bantuan tanggap darurat bencana.
Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Bima, Suryadin, menjelaskan, angin kencang kali ini merupakan yang terbesar. ”Demi keselamatan warga yang bermukim di kawasan pesisir, untuk sementara harus dievakuasi,” ujarnya.
AKHYAR M. NUR