TEMPO.CO, Jakarta - Alumni Himpunan Mahasiswa Islam yang juga Sekretaris Kabinet Dipo Alam meminta mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, tak melibatkan HMI dalam persoalan hukum yang dihadapinya.
"HMI adalah lembaga independen," kata Dipo, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis, 28 Februari 2013.
Dipo mencontohkan kejadian yang pernah dialaminya. Ia menceritakan kisahnya masuk penjara Guntur lantaran melawan Soeharto. "Ya sudah, itu konsekuensi saya sendiri. Enggak ada saya melibat-libatkan anggota HMI," ujar Dipo. "Tidak ada saya komplain ke siapa-siapa."
Meski ditahan selama 6-7 bulan di penjara, Dipo mengaku menerima risiko itu seorang diri. "Nah, ini kan masalahnya juga gitu. Kalau masalah hukum kayak gini, ya, lakukan aja (sendiri),"
Mantan Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia ini pun meminta Anas bersabar menunggu proses hukum selanjutnya seusai ditetapkan sebagai tersangka. "Itu juga yang memang melelahkan. Saya mengerti Bung Anas seperti itu."
Dipo justru mengajak Anas bertemu SBY untuk membicarakan semua yang terjadi, terutama hubungan Anas dengan SBY. "Saya kenal Pak SBY, Bung Anas juga kenal Pak SBY. Tidak mungkin dia dianggap sebagai abandon child atau unwanted child," ucapnya.
PRIHANDOKO