Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bangladesh Hukum Mati Pemimpin Partai Jamaat

image-gnews
Delwar Hossain Sayedee. abcnews.go.com
Delwar Hossain Sayedee. abcnews.go.com
Iklan

TEMPO.CO, Dakka - Pengadilan khusus kejahatan perang Bangladesh menjatuhkan hukuman mati bagi pemimpin oposisi dari Partai Jamaat-e-Islami lantaran didakwa melakukan kekejaman pada perang kemerdekaan 1971 melawan Pakistan.

Delwar Hossain Sayedee, Wakil Presiden Partai Jamaat-e-Islami, Kamis, 28 Februari 2013, juga dituduh melakukan kejahatan kemanusiaan termasuk pembunuhan massal, pemerkosaan, dan penodaan agama.

Vonis pengadilan memicu unjuk rasa nasional. Para pendukung Partai Jamaat-e-Islami berbalik menuduh bahwa hukuman itu bermotif politik terkait dengan kepemimpinan partai.

Pada awal bulan ini, Pengadilan Kejahatan Perang Internasional, pengadilan setempat, memvonis asisten Sekretaris Jenderal Jamaat, Abdul Quader Molla dengan hukuman seumur hidup. Keputusan itu menimbulkan protes dari kelompok Islam dan 16 orang meninggal dalam aksi protes.

Kelompok sekuler pun tak bisa menerima keputusan pengadilan. Menurut mereka, vonis itu terlalu ringan. Mereka pun meminta pengadilan segera mengeksekusi para pemimpin Jamaat.

Untuk menjaga konflik antara kelompok sekuler dan Islam, penjagaan keamanan di ibu kota Bangladesh, Dakka, Kamis, 28 Februari 2013, diperketat. Pemerintah menurunkan 10 ribu petugas kepolisian untuk berpatroli. Pemerintah juga mengerahkan penjaga perbatasan sebagai upaya mencegah kekerasan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Sekolah dan pertokoan ditutup, sedangkan jalan-jalan di Dakka dan lalu lintas yang menghubungkan ke kota-kota lain kosong.

Pengadilan kejahatan perang, sebuah badan domestik yang tidak diawasi lembaga internasional, hanya menelisik kelompok oposisi. Tetapi dukungan kelompok sekuler terhadap keputusan pengadilan meningkat sejak perang 1971.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita lain:
Anas Minta Amir Ungkap Gebrak Meja SBY di Cikeas

5 Alasan Mahfud Soal Kasus Hukum Anas Urbaningrum

Ibas: Tudingan Terima Duit Hambalang, Lagu Lama

Djoko Susilo Ternyata Punya Istri Lain di Jakarta

Mahfud: Wajar Saya Simpati pada Anas Urbaningrum

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

13 Juni 2017

Ilustrasi. mid-day.com
Menyelundupkan Pekerja, Diplomat Bangladesh Bakal Dibui 15 Tahun

Diplomat Bangladesh diancam penjara 15 tahun karena didakwa menyelundupkan pekerja ke AS dan menyiksa pekerjanya secara tidak manusiawi.


Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

30 Mei 2017

Seorang anak Bangladesh memakai rakit menyeberang di daerah banjir di Kamragir char pinggiran Dhaka Bangladesh, Jum'at (5/9). AP Photo
Detik-detik Topan Mora Hantam Kamp Rohingnya di Bangladesh

Sekitar 10 ribu gubuk jerami di kamp pengungsi Rohingya Balukhali dan Kutupalong di Cox's Bazar, Bangladesh hancur akibat dihantam Topan Mora.


Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

30 Mei 2017

Seorang anak Bangladesh memakai rakit menyeberang di daerah banjir di Kamragir char pinggiran Dhaka Bangladesh, Jum'at (5/9). AP Photo
Topan Mora di Bangladesh, 350 Ribu Orang Dievakuasi

Topan Mora yang melanda Bangladesh mengakibatkan sebanyak 35o ribu orang mengungsi ke sekitar 400 tempat penampungan


Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

12 Januari 2017

Ilustrasi pasangan suami istri konsultasi dengan dokter. shutterstock.com
Di Bangladesh, Dokter Harus Menulis Jelas

Pengadilan di Bangladesh melarang gaya menulis semacam itu agar para pasien bisa membaca resep lebih jelas dan tidak mengambil obat yang salah.


Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

17 November 2016

Merantau ke kota besar untuk bekerja dan memperbaiki nasib juga terjadi di negara Bangladesh. Karenanya setiap menjelang perayaan hari besar seperti Idul Fitri, warga yang merantau akan pulang ke kampung halaman untuk merayakan lebaran bersama sanak keluarga. Kegiatan ini menjadi agenda tahunan yang wajib dilakukan oleh para orang perantauan di Bangladesh. dhakatribune.com
Bangladesh Pertimbangkan Hapus Islam Sebagai Agama Resmi

Pemimpin partai berkuasa, Liga Awami, Abdul Razzak mengusulkan penghapusan Islam dari Konstitusi Bangladesh.


Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

6 November 2016

Warga Hindu menari bersama dengan tubuh berlumuran bubuk pewarna saat merayakan Festival Durga Puja di Dhaka, Bangladesh, India, 23 Oktober 2015. Ap Photo
Serang Minoritas Hindu, 44 Warga Bangladesh Ditangkap

Kerusuhan berawal dari unggahan di Facebook yang dianggap menghina Masjidil Haram di Mekkah, Arab Saudi.


Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

15 September 2016

Kota Dhaka, Bangladesh tergenang dengan air banjir bercampur darah kurban Idul Adha. Independent.co.uk Edward Rees
Misteri Terjawab, Alasan Sungai Berwarna Merah di Kota Ini  

Sungai-sungai di Dhaka, Bangladesh, berubah warna menjadi merah bersamaan dengan banjir yang datang. Warga Dhaka sedang merayakan Idul Adha.


Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

4 September 2016

REUTERS/Suhaib Salem
Bangladesh Gantung Pemimpin Partai Jamaat-el-Islami

Ali adalah komandan kunci milisi pro-Pakistan di sebelah selatan kota pelabuhan Chittagong selama perang 1971.


Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

30 Juli 2016

Bayezid Hossain. Cover Asia Press/Qamruzzaman
Duh, Bocah 4 Tahun Tampak Seperti Seorang Kakek

Usia Bayezid Hossain baru 4 tahun namun tampak seperti pria uzur usia 80-an tahun. Ia menderita penyakit langka.


Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

20 Juli 2016

TEMPO/Tony Hartawan
Narapidana Tertua di Bangladesh Dibebaskan

Ohidunessa bercerita tentang pengalamannya yang tidak mampu mencari keadilan.