Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bagaimana Cacing Darah Bertahan di Tubuh Manusia?  

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Cacing darah. Wikipedia.org
Cacing darah. Wikipedia.org
Iklan

TEMPO.CO, Illinois - Cacing darah atau Schistosome adalah cacing pipih parasit yang dapat hidup di dalam tubuh manusia selama beberapa dekade. Mereka melakukan perjalanan yang agak mengerikan. Setelah menetas di dalam air yang terkontaminasi oleh kotoran, kemudian parasit berpindah ke tubuh manusia melalui siput kecil yang membuat liang melalui kulit.

Para peneliti mungkin telah menemukan rahasia bagaimana siklus panjang tersebut dapat bertahan dalam darah manusia. Mereka menemukan sel induk bersembunyi secara kebetulan yang memungkinkan cacing ini menjaga regenerasi bagian-bagian tubuhnya.

"Parasit ini memiliki cara memperbaiki dan memelihara jaringan tubuhnya," ujar Phillip Newmark dari departemen perkembangan biologi dan sel, Universitas Illinois. Studi ini telah diterbitkan secara rinci dalam jurnal Nature yang didasarkan pada pengamatan sel dengan penanda fluorescent.

Kisah lebih buruk adalah tentang gaya hidup cacing darah setelah mereka membuat rumah sendiri. Mereka tumbuh menjadi dewasa, memakan darah dan menemukan pasangan monogami untuk kawin. Para betina kemudian bertelur terus menerus. Menerut para peneliti, mereka dapat bertelur ratusan dalam sehari.

Telur yang tidak ikut keluar bersama kotoran inang, menjadi tertanam di dalam organ-organ internal. Ini dapat menyebabkan peradangan kronis dan kerusakan jaringan yang serius.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut WHO, penyakit parasit yang dikenal sebagai schistosomiasis ini mempengaruhi sekitar 230 juta orang tiap tahunnya. Menjadi urutan kedua setelah malaria. Meskipun biasanya tidak mematikan, tetapi efek kronis schistosomiasis bisa merusak anak-anak dan menyebabkan keterlambatan perkembangan.

LIVE SCIENCE | ISMI WAHID

Berita terpopuler lainnya:
Anas Minta Amir Ungkap Gebrak Meja SBY di Cikeas

5 Alasan Mahfud Soal Kasus Hukum Anas Urbaningrum 

Djoko Susilo Ternyata Punya Istri Lain di Jakarta 

Mahfud: Wajar Saya Simpati pada Anas Urbaningrum

Mahar Djoko untuk Nikahi Dipta Layak Masuk MURI 

Bank Jabar Banten: Kami Cuma Korban Kredit Fiktif 

Bau Pencucian Uang di Mahar Djoko untuk Dipta 

Anas Urbaningrum Harus Hadapi Secara Hukum  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


5 Manfaat Buah Delima Untuk Anak-anak, Mengatasi Cacingan hingga Masalah Gigi

17 November 2023

Ilustrasi buah delima. Foto: Pixabay.com/megspl
5 Manfaat Buah Delima Untuk Anak-anak, Mengatasi Cacingan hingga Masalah Gigi

Buah delima dikenal sebagai salah satu buah yang kaya akan vitamin dan mineral. Lalu, apa saja manfaatnya bagi anak-anak?


4 Manfaat Daun Legundi, Bisa Obati Asma hingga Sakit Tenggorokan

22 September 2023

Pondok Herbal Kenanga memiliki koleksi 200 tanaman herbal. Pondok Kenanga memperoleh bimbingan dari PT Medco E&P Indonesia-Rimau Asset. TEMPO/Parliza Hendramwan
4 Manfaat Daun Legundi, Bisa Obati Asma hingga Sakit Tenggorokan

Daun legundi mengandung minyak atsiri yang tersusun dari seskuiterpen, terpenoid, senyawa ester, vitrisin, dan glikosida flavonoid (persikogenin).


21 Kucing Mati di Sunter Dipastikan Bukan karena Rabies, DKI: Rumor Diracun Tidak Terbukti

19 Juli 2023

Ilustrasi kucing. Sxc.hu
21 Kucing Mati di Sunter Dipastikan Bukan karena Rabies, DKI: Rumor Diracun Tidak Terbukti

Untuk memeriksa penyebab kucing mati di Sunter itu, Dinas KPKP DKI Jakarta dan Balai Veteriner Subang ambil sampel otak.


Waspadai Cacingan, Cegah Anak Main Tanah Sembarangan

4 Februari 2023

IDAI Sebut Cacingan pada Anak Bisa Jadi Salah Satu Penyebab Stunting
Waspadai Cacingan, Cegah Anak Main Tanah Sembarangan

IDAI menyebut tanah menjadi media utama cacing untuk menularkan infeksi yang menyebabkan cacingan pada anak.


Awas, Cacingan Bisa Sebabkan Anak Stunting

3 Februari 2023

Anak-anak PAUD IPHI belajar mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik dibawah bimbingan guru dan penggerak PKK Kelurahan Merdeka, Bandung, Jawa Barat, 10 Juni 2015. Kampanye kebersihan sanitasi sejak dini dilaksanakan untuk mencegah penularan penyakit diare, ISPA, dan cacingan. TEMPO/Prima Mulia
Awas, Cacingan Bisa Sebabkan Anak Stunting

IDAI meminta semua orang tua untuk mewaspadai anak terkena cacingan yang dapat menjadi penyebab stunting.


Inilah Cara Mencegah Penyakit Cacingan

14 Juli 2022

Anak-anak PAUD IPHI belajar mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik dibawah bimbingan guru dan penggerak PKK Kelurahan Merdeka, Bandung, Jawa Barat, 10 Juni 2015. Kampanye kebersihan sejak dini dilaksanakan untuk mencegah penularan penyakit diare, ISPA, dan cacingan. TEMPO/Prima Mulia
Inilah Cara Mencegah Penyakit Cacingan

Menderita penyakit cacingan sungguh tidak enak. Karena itu, jika tidak ingin terkena, Anda bisa mencegahnya dengan cara sebagai berikut.


Inilah Orang yang Rentan Terkena Penyakit Cacingan

14 Juli 2022

Anak-anak PAUD IPHI belajar mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik dibawah bimbingan guru dan penggerak PKK Kelurahan Merdeka, Bandung, Jawa Barat, 10 Juni 2015. Kampanye kebersihan sejak dini dilaksanakan untuk mencegah penularan penyakit diare, ISPA, dan cacingan. TEMPO/Prima Mulia
Inilah Orang yang Rentan Terkena Penyakit Cacingan

Cacingan disebabkan parasit cacing kremi yang menggunakan tubuh manusia untuk bertahan hidup dan bereproduksi.


Gejala Penyakit Cacingan Tak Selalu Sama, Apa yang Membedakan?

20 Februari 2022

Ilustrasi sakit perut (pixabay.com)
Gejala Penyakit Cacingan Tak Selalu Sama, Apa yang Membedakan?

Penularan cacing gelang melalui feses dan kotoran kuku yang terkontaminasi dengan parasit itu. Penyakit cacingan dipengaruhi sanitasi lingkungan


Penyakit Cacingan Dipengaruhi Sanitasi Lingkungan

20 Februari 2022

Anak-anak PAUD IPHI belajar mencuci tangan dengan sabun selama 20 detik dibawah bimbingan guru dan penggerak PKK Kelurahan Merdeka, Bandung, Jawa Barat, 10 Juni 2015. Kampanye kebersihan sanitasi sejak dini dilaksanakan untuk mencegah penularan penyakit diare, ISPA, dan cacingan. TEMPO/Prima Mulia
Penyakit Cacingan Dipengaruhi Sanitasi Lingkungan

Penyakit cacingan biasanya dipengaruhi lingkungan yang sanitasinya buruk. Tak hanya anak-anak, masalah kesehatan ini juga dialami orang dewasa


Mengenal Infeksi Cacing Kremi yang Bikin Dubur Terasa Gatal

28 Agustus 2021

Ilustrasi anak main tanah. Shutterstock
Mengenal Infeksi Cacing Kremi yang Bikin Dubur Terasa Gatal

Cacing kremi adalah parasit berukuran kecil yang menyerang usus besar manusia