TEMPO.CO, Balikpapan -- Wartawati Paser TV, Normila Sariwahyuni, 23 tahun, mengalami keguguran setelah digebuki sedikitnya 16 orang. Saat dipukuli, wartawati ini sedang melaksanakan tugas peliputan kasus sengketa tanah sekaligus pemukulan warga oleh salah satu pihak bersengketa.
"Usia kandungan saya baru sebulan, dan keguguran akibat peristiwa ini," kata wartawati yang akrab disapa Yuni ini, Minggu, 3 Maret 2013.
Yuni mengatakan, insiden terjadi di Desa Rantau Panjang, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, pada Sabtu kemarin, 2 Maret 2013. Ia mendengar ada kasus pemukulan sekaligus perusakan rumah di atas lahan sengketa. "Pelakunya adalah Kades Rantau Panjang serta premannya," kata Yuni.
Setibanya di lokasi, Yuni langsung mengambil gambar sejumlah lokasi lahan sengketa serta massa pelindungnya. Baru saja melaksanakan tugas jurnalistik, Yuni mengaku ditampar Kades Rantau Panjang, kemudian rambutnya dijambak dari belakang. "Saya sampai terjatuh akibat serangan ini. Alat kerja saya berupa kamera juga diinjak-injak oleh mereka," katanya.
Lalu, puluhan orang menginjak-injak tubuh mungil wartawati ini tanpa mempedulikan permohonan ampunnya. Nyawa Yuni terancam bila saat itu tidak segera diselamatkan polisi yang bertugas di lapangan. "Saya sudah bilang, saya wartawan dan juga sedang hamil. Mereka tidak mempedulikan sama sekali," kata Yuni.
Kepolisian mengamankan Yuni agar segera mendapatkan pertolongan medis. Soalnya, Yuni sempat pingsan setelah mengalami pendarahan akibat dipukuli. "Saya pingsan dari pukul 19.00 hingga 21.00 Wita, dan dokter memutuskan saya keguguran anak ketiga saya," ujarnya.
Yuni mengaku sudah melakukan visum sekaligus melaporkan kejadian ini kepada Polres Paser. Dia menuntut agar pelaku memperoleh tindakan tegas sesuai ketentuan hukum yang berlaku.
Kepala Bidang Humas Polda Kalimantan Timur, Komisaris Besar Wisnu Sutirta, membenarkan adanya insiden pemukulan wartawati Paser TV. Ia masih menunggu laporan proses penyidikan kasus ini dari penyidik Polres Paser. "Saya masih menunggu laporannya, tapi memang ada kejadian ini," katanya.
SG WIBISONO
Berita Lainnya:
Video Kekerasan Densus 88, Ini Tanggapan Kapolri
Ada Video Harlem Shake Duet Maia dan Syahrini
Ke Jerman, SBY Lupa Mau Bahas Apa
Habis Permen Cinta, Terbitlah 'Sex Drops'
VIDEO Kekerasan Densus 88 Beredar di Youtube