TEMPO.CO, Malang - Mahasiswa penyandang disabilitas di Universitas Brawijaya,Malang, Jawa Timur, menorehkan prestasi akademik dan non akademik. Dua orang di antaranya mendapat nilai akademik tertinggi di masing-masing program studi.
"Dua mahasiswa penyandang disabilitas memperoleh nilai tertinggi, mengalahkan mahasiswa lain," kata Ketua Pusat Studi dan Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya Malang Fadillah Putra, Senin, 4 Maret 2013.
Salah seorang di antaranya, Herliny Meunthia Ranthy, memperoleh nilai akademik tertinggi di program studi hubungan internasional. Sedangkan Fikri Muhandis mencatat nilai tertinggi di program studi seni rupa. ”Hasil ini membuktikan mahasiswa berkebutuhan khusus mampu berprestasi asalkan diberikan kesempatan,” ujar Fadillah.
Adapun prestasi non akademik ditunjukkan oleh Yohanna Febrianti Hera yang mencatat sebagai peserta ajang pencarian bakat X-Factor Indonesia. Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya ini menunjukkan keterampilan olah suara. Meski mengalami keterbatasan penglihatan, Yohanna bisa berprestasi seperti mahasiswa lain.
Sejak tahun akademik 2012-2013, Universitas Brawijaya menerima 15 mahasiswa difabel atau berkebutuhan khusus. Mereka kuliah dengan mahasiswa lain tanpa pembedaan kelas. Mereka tersebar di Fakultas Ilmu Budaya, Bahasa dan Sastra, Ekonomi, Hubungan Internasional, Teknologi Informasi dan Fakultas Ilmu Administrasi.
Para dosen menyajikan bahan mata kuliah yang ramah bagi disabilitas. Perkuliahan disajikan berbasis elektronik, bahan kuliah audio untuk penderita tuna netra dan visual untuk mahasiswa tuna rungu.
Universitas Brawijaya juga menyediakan ruang sosialiasasi bagi penyandang difabilitas. Fasilitas diberikan untuk memudahkan mahasiswa difabel. Bangunan gedung pun telah didesain sesuai dengan kebutuhan mahasiswa yang berkebutuhan khusus.
EKO WIDIANTO