Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Denmark Tingkatkan Bisnis dengan Indonesia  

image-gnews
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok terlihat dari ketinggian, Jakarta, Kamis (21/2). Mengacu pada perolehan ekspor sepanjang 2012 yang mencapai US$ 190,04 miliar, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan laju ekspor nasional pada tahun 2013 akan menembus US$ 200 miliar. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan peti kemas Pelabuhan Tanjung Priok terlihat dari ketinggian, Jakarta, Kamis (21/2). Mengacu pada perolehan ekspor sepanjang 2012 yang mencapai US$ 190,04 miliar, Kementerian Perdagangan (Kemendag) memperkirakan laju ekspor nasional pada tahun 2013 akan menembus US$ 200 miliar. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Denmark menawarkan penguatan kerja sama bilateral melalui hubungan perdagangan dengan Indonesia. "Kami melihat Indonesia sangat potensial. Apalagi beberapa isu yang dihadapi Indonesia, misalnya meningkatkan efisiensi sektor energi, dapat kami carikan solusinya," kata Menteri Perdagangan dan Investasi Denmark, Pia Olsen Dhyr, dalam jumpa pers, di Hotel Four Season, Jakarta, Senin, 4 Maret 2013.

Denmark, kata dia, melihat Indonesia sebagai negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara. Apalagi, Indonesia diprediksi akan menjadi kekuatan ekonomi ketujuh dunia.

"Saya juga perlu menegaskan perkembangan ekonomi Indonesia menarik buat Denmark karena kami negara yang sangat mengandalkan ekspor. Sebanyak 54 persen GDP Denmark berasal dari kinerja ekspor," ujarnya.

Beberapa sektor yang tengah diminati Denmark, di antaranya makanan, pengolahan air, energi, dan infrastruktur. Ia meyakinkan bahwa perusahaan-perusahaan Denmark memiliki kompetensi memadai untuk menggarap sektor-sektor tersebut.

Ia menyatakan ada beberapa perusahaan Denmark yang sudah mengutarakan minatnya untuk berinvestasi di Indonesia. Hanya saja, ia tak bisa menyebutkan nama perusahaan tersebut. "Inilah mengapa kami ke sini karena banyak perusahaan Denmark yang ingin berinvestasi di sini," katanya.

Menurut dia, pemerintah Denmark hanya bertugas memfasilitasi keinginan perusahaaan-perusahaan swasta yang tertarik untuk berivestasi di Indonesia. Proses penjajakan investasinya tidak melibatkan pemerintah.

Meski ingin meningkatkan ekspor ke Indonesia, Pia Olsen menyatakan tidak melihat Indonesia sekadar sebagai pasar yang potensial. "Sebaliknya, dengan komitmen investasi yang telah disuarakan beberapa perusahaan Denmark pada saya, hal itu berarti penciptaan lapangan kerja bagi Indonesia," ujar dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia menambahkan, Indonesia merupakan salah satu negara yang perdagangannya surplus dengan Uni Eropa. Warga Denmark juga mengkonsumsi produk-produk asal Indonesia seperti tekstil dan barang konsumen dan makanan. "Saya rasa hubungan dagang ini menguntungkan kedua pihak."

Perwakilan Confederation of Danish Industry, Jens Holst-Nielsen, menambahkan bahwa penguatan kerja sama pengusaha bisnis di Denmark dengan pengusaha Indonesia akan dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU). Ia menyebutkan akan ada sekitar 13 perusahaan Denmark yang ingin berinvestasi di Indonesia. "Kami tidak hanya fokus di energi, tapi mengubah persepsi seperti bagaimana menggunakan teknologi dan sumber daya yang tepat," katanya.

Duta Besar Denmark untuk Indonesia, Martin Bille Hermann, menambahkan bahwa pemerintah Denmark berharap hubungan bilateral dengan Indonesia bisa lebih baik lagi. Saat ini, volume perdagangan Denmark ke Indonesia sebesar US$ 150 juta. "Banyak yang bisa dikembangkan dalam perdagangan dan investasi bisnis. Ini bisa jadi faktor pendorong," katanya.

Pada 2016, pemerintah Denmark menargetkan bisa meningkatkan volume perdagangan dua kali lipat dari nilai yang sudah ada saat ini.

ROSALINA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

20 hari lalu

Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bersalaman dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang di Beijing, Selasa, 2 April 2024. Prabowo berjanji untuk memperdalam persahabatan negaranya dengan Beijing ketika ia bertemu dengan Perdana Menteri Cina Li Qiang. Foto Humas Prabowo
Bertemu PM Cina, Prabowo Bahas Penguatan Bilateral hingga Kerja Sama Tingkat Global

Kedatangan Prabowo ke negara tirai bambu untuk memperkuat kerja sama antara dua negara.


Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

30 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral

Hadiri Peringatan 50 Tahun Hubungan Diplomatik Korea-Indonesia, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Kerjasama Bilateral


Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

27 November 2023

Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia-Thailand

Bertemu Duta Besar RI untuk Thailand, Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Hubungan Bilateral Indonesia - Thailand


Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

10 Maret 2023

Mendag Bahas Peningkatan Hubungan Ekonomi Bilateral Indonesia - Inggris

Indonesia dan Inggris telah memiliki forum Joint Economic and Trade Committee (JETCO)


Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

22 Desember 2022

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) berjabat tangan dengan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Xuan Phuc (kiri) saat pertemuan bilateral Indonesia-Vietnam di sela-sela KTT ASEAN ke-34 di Bangkok, Thailand, Sabtu, 22 Juni 2019. ANTARA
Jokowi Targetkan Nilai Perdagangan dengan Vietnam Capai US$ 15 Miliar

Jokowi menyebut dalam pertemuan hari ini, dirinya telah menandatangani tiga MoU atau nota kesepahaman tentang kerja sama.


PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

6 Juni 2022

Perdana Menteri terpilih Australia, Anthony Albanese, dan Presiden Joko Widodo bertemu di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin, 6 Juni 2022. Sumber: youtube Sekretariat Presiden
PM Australia Tawarkan Bantuan Iklim ke Jokowi untuk Pererat Kerja Sama

Kunjungan Anthony Albanese ke Indonesia menjadi pertemuan bilateral pertama bagi pemerintahan Australia yang baru.


Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

24 November 2021

Bertemu Menlu Prancis, Jokowi Sampaikan 5 Pesan soal Hubungan Kedua Negara

Jokowi menyampaikan terima kasih atas dukungan vaksin Prancis ke Indonesia yang jumlah totalnya akan mencapai 4,8 juta dosis.


Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

11 Agustus 2021

Teuku Faizasyah, Plt Juru bicara Kementerian Luar Negeri. Sumber: Suci Sekar/TEMPO
Insiden Diplomat Nigeria, Kemenlu: Semoga Hubungan Bilatera Tetap Baik

Kementerian Luar Negeri menegaskan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Nigeria telah berjalan baik.


Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

29 Juli 2021

Vaksin AstraZeneca menjadi satu di antara vaksin yang digunakan banyak negara termasuk Indonesia dalam melawan pandemi virus corona. Sarah Gilbert juga melepas hak paten dalam proses produksi vaksin tersebut, sehingga harga vaksin bisa lebih murah. Sarah dan sejumlah ilmuwan yang terlibat dalam pembuatan vaksin telah dianugrahi gelar kebangsawanan oleh Ratu Elizabeth II tahun ini. REUTERS
Semester 1 2021, AstraZeneca Raup USD 1,2 Miliar dari Penjualan Vaksin Covid-19

Perusahaan farmasi multinasional AstraZeneca meraup pendapatan US$ 1,2 miliar dari penjualan vaksin Covid-19 sepanjang semester pertama 2021.


Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

22 Juni 2021

Indonesia Usul Tingkatkan Kerja Sama Ketenagakerjaan dengan Singapura

Peningkatan kerja sama tersebut antara lain meliputi permintaan bantuan tenaga ahli Singapura untuk pengembangan Innovation Center dan Talent Hub Kemnaker.