TEMPO.CO, Jakarta- Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina) meminta tambahan kuota atlet pelatnas SEA Games pada Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) sesuai dengan formula penentuan kuota atlet yang baru. Menurut Wakil Sekretaris Jenderal PP Pertina, Martinez Dos Santos, kuota 13 atlet yang ditetapkan Satlak Prima tidak sesuai dengan program persiapan PP Pertina selama ini.
“Kami merencanakan mengikuti 14 kelas yang dipertandingkan pada SEA Games di Myanmar, Desember mendatang,” kata Martinez saat ditemui seusai rapat dengan Satlak Prima, di Jakarta, Senin, 4 Maret 2013. Untuk mengikuti semua kelas tersebut, menurut Martinez, Pertina menyiapkan 30 petinju.
Saat ini, pelatnas cabang olahraga tinju berlangsung di Markas Kopassus, Cijantung, Jakarta Timur. Dari jumlah itu akan diseleksi secara bertahap sehingga jumlahnya akan menjadi 14 peetinju. Dengan kuota 13 atlet yang ditetapkan Satlak Prima, berarti hanya 13 kelas yang bisa diikuti. Untuk itu, Martinez mengusulkan agar kuota cabang tinju menjadi 30 petinju.
Kepala Seksi Cabang Olahraga Bela Diri Satlak Prima Silvia Kristina mengatakan akan membawa usulan ini ke Ketua Satlak Prima Surya Dharma. ”Pertina pasti memiliki alasan atas usulan itu. Mungkin mereka melihat perkembangan yang baik dari atlet-atlet mereka,” kata Silvia. ”Kalau memang ingin mendapatkan emas lebih, semestinya pemerintah mendukung.”
Pada SEA Games 2011 lalu, cabang tinju menyumbangkan 2 emas, 3 perak, dan 5 perunggu bagi Indonesia. Dua emas diraih oleh Julia Bria di kelas 52 kilogram dan Alex Tatontos di kelas 76 kilogram.
Menjelang tahap kedua persiapan SEA Games, sejumlah pengurus induk organisasi cabang olahraga bertemu dengan Satuan Pelaksana Program Indonesia (Satlak Prima) untuk menyepakati kuota atlet yang dipersiapkan menghadapi SEA Games ke-27 di Myanmar. Pertemuan itu berlangsung dua hari, Senin ini dan Selasa besok.
Pengurus induk organisasi olahraga yang bertemu dengan Satlak Prima yaitu atletik, angkat besi, layar, binaraga, panahan, loncat indah, biliar, kempo, vovinam, dan judo. Manajer Shorinji Kempo, Zulkarnain Idris, menyatakan mendapat kuota 67 atlet. Dengan kuota itu, ia tetap menargetkan Kempo menjadi juara umum, seperti yang pernah dicapai pada SEA Games 2011 lalu. Menurut Zulkarnain, saingan terberat Indonesia adalah Vietnam, yang pada SEA Games 2011 menempati peringkat kedua peraih medali emas.
GADI MAKITAN