TEMPO.CO, Depok - Tidak seperti biasanya, penertiban penumpang kereta ekonomi yang naik ke atas gerbong kali ini dilakukan dengan lembut. Sayangnya, para ataper ini malah makin kurang ajar. Mereka malah memaki-maki para petugas yang meminta mereka turun dengan lembut.
"Sebagai manusia biasa tetap tersinggung. Tapi karena tugas saja terpaksa kami tahan," kata salah seorang petugas satpam di stasiun Depok Lama, Rudi Supryadi, Senin, 4 Maret 2013.
Penertiban pertama Senin sore, 4 Maret 2013, dilakukan terhadap ataper di kereta ekonomi pertama yang masuk pukul 05.10. Sebanyak tujuh marinir, lima orang personel Brimob, dan sejumlah petugas keamanan stasiun langsung menertibkan. Selembut apa pun perintah marinir yang sengaja tidak memasang wajah garang itu, penumpang tidak menggubris. Malah mereka sengaja mematung diri di atas. "Ayo Mas, demi keselamatan, turun dan masuk ke dalam," kata salah seorang marinir. Imbauan juga susul-menyusul terdengar dari pengeras suara.
Beberapa orang turun, tapi yang lainnya tetap berada di atap. Kereta hanya berhenti selama 5 menit. Karena tidak digubris, para petugas terus berusaha membujuk. Namun, yang dibujuk malah tersenyum sinis. Bahkan, ketika kereta akan bergerak, para penumpang di atap itu mengumpat ke para petugas. Kata-kata kasar langsung dilontarkan.
Selain itu, beberapa penumpang di atas melempar sebutir telur ke arah marinir yang berdiri. Marinir itu hanya tersenyum karena telur tidak mengenainya.
Rudi mengatakan bahkan pernah dikeroyok penumpang, padahal dia menertibkan secara baik-baik. Para ataper itu tidak hanya mengumpat, tetapi meludahi, melempar pakai batu, dan cairan berbahaya, seperti air aki. "Hampir setiap hari begitu," kata dia. Berita lainnya klik di sini.
ILHAM TIRTA
Berita Lainnya:
Jupe Dijemput Setelah Dinyatakan Sehat
6 Perhitungan Jokowi Soal Ganjil-Genap
Ibu Raffi Ahmad Menangis Saat Sidang Praperadilan
Begini Wildan Ketahuan Meretas Situs SBY