TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan tidak akan terburu-buru dalam menetapkan kebijakan ganjil-genap di DKI Jakarta. "Jangan jeglak-jeglek-jeglak-jeglek, nanti keliru repot," ujar Jokowi di Balai Kota, Jakarta Pusat, Senin, 4 Maret 2013.
Banyak pihak yang masih merasa keberatan akan kebijakan ganjil-genap yang kemungkinan akan diterapkan pada Juni 2013 mendatang. Salah satunya adalah pihak Kamar Dagang Indonesia DKI Jakarta yang merasa kebijakan ini akan menganggu distribusi logistik.
Jokowi mengatakan masih dalam proses memperhitungkan banyak hal, termasuk apakah kebijakan ini akan menggangu distribusi logistik atau tidak. "Mengganggu pergerakan ekonomi atau enggak, kalau menggangu seberapa persen menggangu, berapa miliar terganggu, itu harus semua terinci," kata Jokowi. (Baca: Alasan Ganjil-Genap Akan Berlaku per Juni)
Ditemui terpisah, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sependapat dengan Jokowi. "Ya, Pak Gubernur maunya didukung semua pihak," kata Basuki di Balai Kota, Senin, 4 Maret 2013. Soal penolakan kebijakan ganjil-genap dari Kadin DKI, Ahok mengatakan akan mengkaji hal tersebut lebih lanjut. Selengkapnya soal kebijakan pembatasan kendaraan plat ganjil-genap, klik di sini.
TRI ARTINING PUTRI
Berita Lainnya:
Ketinggian Air Katulampa Capai Titik Tertinggi
Lelang Jabatan Akan Dimulai April 2013
Berkat Kotoran Sapi, Desa ini Bebas Mati Lampu
Apakah Nasabah Golden Traders Dijamin UU Konsumen?
Depresi, Pengemudi BMW Maut Berlibur ke Borobudur