TEMPO.CO , Jakarta:Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menanggapi dingin rencana Komisi IX DPR yang hendak memanggil paksa dia untuk datang ke rapat pada 14 Maret mendatang. "Gak papa, nggak takut saya, tak khawatir," ujar Dahlan seusai makan malam di Warteg Warmo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa, 5 Maret 2013.
Ketua Komisi IX Ribka Tjipataning marah akibat Dahlan mangkir tiga kali dari rapat Komisi. Padahal rapat itu, menurut Ribka, penting karena terkait masalah ketenagakerjaan di BUMN.
Karena sudah mangkir tiga kali, Ribka mengatakan Dahlan beritikad buruk pada komisi yang membidangi ketenagakerjaan itu. Karena itu, Dewan akan memanggil paksa Dahlan pekan depan.
Dahlan, ketika dimintai tanggapan, malah mengaku bingung kenapa ia harus memenuhi panggilan Komisi IX. Ia mengatakan, kementeriannya bertanggung jawab kepada Komisi VI, bukan Komisi IX. Jadi, yang seharusnya memanggil dia adalah Komisi VI yang membidangi BUMN.
"Seharusnya mereka koordinasi dulu agar ada kesepakatan soal pemanggilan itu," ujar Dahlan.
Ditanyai soal perkara outsourcing di BUMN yang dituntut pekerja untuk dihilangkan, ia mengatakan akan berkoordinasi dengan menteri tenaga kerja. Pasalnya, ia memiliki sejumlah konsep penyediaan tenaga kerja yang ingin dirundingkan dulu.
Salah satu konsep yang ia pikirkan sejauh ini, ketika tender outsourcing, jangan sampai ada "banting-bantingan" harga tenaga kerja yang hendak ditawarkan. Hal itu, kata Dahlan, bisa menekan kesejahteraan pekerja.
Dahlan minta peserta tender outsourcing mencantumkan berapa upah yang akan dibayarkan kepada para buruh., Ia berharap upah pegawai alih daya di atas upah minimum provinsi. "Biar ada beda antara perusahaan BUMN dan non BUMN."
ISTMAN MP
Berita terpopuler:
Peretas Situs SBY Akan Direkrut Mabes Polri?
Waspada, Banjir di Jakarta Dinihari
Rasyid Tak Ditahan, Status Seperti Orang Merdeka
Pemuda Cabuli Empat Adik Tiri dan Ibu Kandungnya
Bentrokan Bersenjata di Sabah, 5 Polisi Malaysia Tewas
Ahok Minta Pengusaha Beli Vila Ilegal di Puncak