TEMPO.CO, Manchester - Manchester United tidak pernah mendapatkan hasil apik di setiap pertandingan yang dipimpin wasit asal Turki, Cuneyt Cakir. Kekalahan MU dari Real Madrid di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Rabu dinihari tadi, 6 Maret 2013, kian memperpanjang catatan buruk itu.
MU tersingkir dari pentas kompetisi elite Benua Biru itu setelah Cakir mengganjar kartu merah kepada Luis Nani di menit ke-56. Pria yang bekerja sebagai pegawai asuransi itu mengusir keluar Nani karena dinilai mengangkat kaki terlalu tinggi sehingga mencederai bek Madrid, Alvaro Arbeloa.
Keputusan itu bikin Manajer MU, Sir Alex Ferguson, berang. Ia pun marah-marah di pinggir lapangan karena keputusan tersebut. Saking kesalnya, Ferguson mangkir dari jumpa pers. "Saya pikir manajer tidak dalam kondisi fit untuk berbicara mengenai keputusan wasit," kata asisten MU, Mike Phelan.
Setelah diusirnya Nani, MU menerima gempuran bertubi-tubi dari Madrid. Walhasil, gawang MU yang dikawal David De Gea kebobolan dua gol lewat Luka Modric dan Cristiano Ronaldo. Klub tersukses di Liga Primer Inggris ini pun gagal melangkah ke delapan besar karena kalah agregat gol 2-3.
Ternyata, MU memang mempunyai catatan yang kurang mengesankan bila Cakir yang menjadi pengadil pertandingan mereka. Saat menghadapi Athletic Bilbao di leg kedua babak 16 besar Liga Europa 2011/2012, MU takluk 1-2 sehingga kalah agregat gol 3-5 dan gagal ke perempat final.
Sebelum memimpin laga itu, Cakir sempat menjadi wasit di pertandingan MU melawan Benfica, pada babak penyisihan fase Grup C Liga Champions 2011/2012. Pada duel yang digelar di Old Trafford itu, Wayne Rooney dkk gagal memetik poin sempurna. Mereka cuma mampu bermain imbang 2-2.
Wajar saja bila sebelum pertandingan kontra Madrid, Ferguson sempat merasa was-was dengan ditunjuknya Cakir sebagai wasit di duel bergengsi itu. Ditambah lagi, setiap laga yang dipimpin Cakir, Madrid selalu menang. "Anda berharap untuk mendapatkan yang terbaik dari wasit," kata Ferguson.
BERBAGAI SUMBER | SINGGIH SOARES TONCE