TEMPO.CO, Karakas — Selama tiga jam sebelum kematian Presiden Venezuela, Hugo Chávez, pemerintah Venezuela mengisyaratkan bahwa penyakit kanker yang diidap pemimpin berusia 58 tahun itu disebabkan oleh serangan asing. “Pada satu titik, musuh sejarah Venezuela berhasil merusak kesehatan pemimpin kita,” kata Wakil Presiden Nicolas Maduro, dalam pidato yang ditayangkan secara langsung oleh televisi pemerintah.
Maduro tidak menjelaskan bagaimana pihak asing memicu kanker dalam tubuh Chavez. Namun, dia memberikan contoh insiden kematian pemimpin Palestina, Yasser Arafat. Selama ini Arafat dianggap meninggal karena stroke. Namun, ternyata penyelidikan Al Jazeera menunjukkan Arafat kemungkinan besar diracun dengan zat radioaktif polonium. “Kami sudah memiliki petunjuk, tapi masalah ini akan diselidiki oleh komisi khusus,” Maduro menegaskan.
Pernyataan Maduro diucapkan sehari setelah Menteri Informasi Venezuela mengumumkan kondisi kesehatan Chavez memburuk. Kanker yang diidap pengagum Simon Bolivar itu diduga telah menyebar hingga ke paru-paru. Meski sudah diduga, kematian Chavez tetap menimbulkan kesedihan mendalam bagi rakyat Venezuela dan dunia.
Dalam kesempatan tersebut, Maduro juga mengumumkan Venezuela mengusir Atase Militer Amerika Serikat, David del Monaco. Maduro memberikan dua alasan mengapa Monaco diusir. Pertama, karena Monaco ketahuan menyelidiki situasi militer Venezuela. “Kedua, ia memprovokasi sejumlah perwira militer untuk memberontak,” Maduro menegaskan.
Pernyataan Maduro dinilai sebagai upaya mempersiapkan rakyat menghadapi kematian Chavez. “Pendukung Chavez berusaha menanamkan ide bahwa jika ia tewas, maka seluruh kesalahan harus ditimpakan pada pihak asing,” ujar Juan Nagel, narablog untuk situs kebijakan internasional, Caracas Chronicles.
L ABC | SITA PLANASARI AQUADINI
Terpopuler:
Ruhut Sitompul Goda Ibunda Raffi Ahmad
Fakta-fakta Menarik Jelang MU Vs Real Madrid
Pegawai Kemenag Dicurigai Gelapkan Dana Haji
Polisi Gamang Usut Golden Traders
Menolong Neneng, 2 WN Malaysia Divonis 7 Tahun
Akil Mochtar Ingin Jadi Ketua MK