TEMPO.CO, Jakarta - Beragam kasus kejahatan terjadi dalam sebulan belakangan di Jakarta Timur. Juru bicara Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Rikwanto, menyebutkan, fenomena ini terjadi karena tiga faktor.
Pertama, menurut Rikwanto, karena Jakarta Timur merupakan daerah penyangga kaum urban yang datang ke Ibu Kota untuk mengadu nasib. "Paling memungkinkan tinggal di Jaktim," ujar Rikwanto, Rabu, 6 Maret 2013.
Di timur Jakarta itu, peluang perluasan wilayah masih terbuka. "Biaya perluasan masih murah. Jadi bisa menampung kaum urban yang masih sekolah, mencari kerja, atau pelaku kejahatan sekalipun."
Rikwanto menyebutkan, masih banyak warga yang sekadar menampung penghuni kontrakan atau kos tanpa benar-benar mengetahui latar belakang penghuni. "Padahal bisa jadi penyewa kamar satu orang, tapi yang tinggal di sana lima orang pelaku kejahatan yang sementara lakukan analisis sasaran."
Faktor kedua karena pertumbuhan ekonomi di Jaktim, menurut dia, tinggi. Ini menjadi magnet sendiri buat pendatang. "Secara ekonomis, lebih besar dari wilayah di tengah (Jakarta) karena pertambahan penduduk di sana."
Dua faktor itu saling berhubungan. Banyak pabrik maupun usaha kecil menengah di Jaktim berdampak pada bertambahnya kebutuhan permukiman.
Faktor ketiga dari Jaktim, pelaku kejahatan mudah melarikan diri ke kota sekitar Jakarta. Misalnya, Cikampek dan Bekasi. Rikwanto menyebutkan, daerah yang rawan di Jaktim di antaranya Cakung, Pondok Kopi, Jatinegara, sampai perbatasan menuju Bekasi di Jalan Kalimalang.
Seperti diberitakan sebelumnya, beragam kasus kejahatan terjadi di Jaktim belakangan ini. Mulai pencurian hingga merenggut nyawa warga, sampai pencabulan anak di bawah umur. Rikwanto mencatat, sejak Januari sampai saat ini, ada 18 kasus pencurian dengan kekerasan di sana. Sedangkan kasus tindak asusila ada tujuh.
Untuk itu, dia melanjutkan, Polda Metro kini sedang memfokuskan bantuan pengamanan di Jaktim. Selain tenaga Babinkamtibmas yang diinstruksikan untuk menyambangi rumah warga, dia juga meminta kerja sama warga. "Perlu ujung tombak pendataan masyarakat yang tinggal di daerah masing-masing."
Adapun langkah untuk mengungkap kasus yang belum terselesaikan, polisi menelusuri catatan kriminal pelaku kejahatan sebelumnya. "Kami buka file pelaku dari daerah tertentu, seperti Lampung, daerah timur Jawa, dan eks keluar tahanan yang kemungkinan bergabung."
ATMI PERTIWI
Berita Populer:
Hotma Sitompul: Semakin Lama Terbuka Kasus Raffi
Begini SMS Antara Yuni Shara dan Polisi Soal Raffi
Menkopolhukam: Pembubaran Densus 88 Berlebihan
Krisdayanti: Yuni Kecewa Atas Tuduhan Itu
Kangen Warteg, Dahlan ke Warmo