TEMPO.CO, Jakarta -Bye... bye… obat tidur! Bagi Anda yang terbiasa menggunakan obat tidur agar bisa terlelap, ungkapan perpisahan itu boleh Anda sampaikan sekarang. Sebab, di luar penggunaan obat tidur, kini para ahli sudah menemukan cara gampang untuk membuat tidur lebih berkualitas: rajin berolahraga atau melakukan aktivitas fisik.
Hubungan antara kualitas tidur dan olahraga itu terungkap dari hasil jajak pendapat The National Sleep Foundation's 2013 Sleep in America®, seperti dilansir situs medicalnewstoday.com, Rabu pekan lalu. Jajak pendapat melibatkan 1.000 responden dewasa dengan rentang usia 23-60 tahun.
“Olahraga sangat bagus untuk kualitas tidur. Jutaan orang yang ingin kualitas tidurnya lebih baik, olahraga dapat membantu mewujudkan keinginan itu,” kata David Cloud, pejabat eksekutif tertinggi National Sleep Foundation.
Responden dinilai melakukan olahraga atau aktivitas fisik jika ia melakukan suatu kegiatan selama lebih dari 10 menit dalam tujuh hari terakhir. Mereka diklasifikasikan dalam empat kategori. Masing-masing adalah kelompok penuh semangat/kuat (melakukan kegiatan yang membutuhkan usaha fisik yang berat, seperti berlari, berenang, atau olahraga kompetitif lainnya); moderat (kegiatan yang membutuhkan usaha lebih dari aktivitas normal, seperti angkat berat, tai chi, atau yoga); ringan (butuh usaha biasa-biasa saja, misalnya berjalan); dan tidak ada aktivitas (total tak punya kegiatan).
Hasilnya, responden yang lebih banyak melakukan aktivitas fisik dilaporkan kualitas tidurnya lebih baik dibanding mereka yang kurang melakukan aktivitas fisik. Padahal jumlah jam tidurnya saban malam sama, yakni hampir tujuh jam. Mereka yang melakukan aktivitas fisik penuh semangat, moderat, dan ringan mengaku punya kualitas tidur yang bagus dibanding responden yang tidak melakukan aktivitas fisik. Angkanya adalah 67-56 persen versus 39 persen.
Baca Juga:
Temuan lain, lebih dari tiga perempat responden (76-83 persen) yang aktif melakukan aktivitas fisik bilang bahwa kualitas tidurnya sangat baik atau cukup baik dalam dua pekan terakhir. Adapun mereka yang tidak melakukan aktivitas fisik, yang mengaku kualitas tidurnya baik, cuma separuh lebih sedikit (56 persen). Artinya, hampir separuh responden yang tidak melakukan kegiatan fisik kualitas tidurnya memble.
DWI WIYANA