TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Sabah memastikan seluruh warga negara Indonesia di negara bagian Malaysia tersebut dalam kondisi aman. "Jika keluarga di Indonesia mengalami kesulitan menghubungi, hal tersebut disebabkan karena pihak keamanan melakukan jamming di beberapa lokasi,” kata Konsul Jenderal RI di Sabah, Soepeno Sahid, kepada Tempo, Senin, 11 Maret 2013.
Beberapa keluarga TKI di Indonesia mengaku kesulitan menghubungi lewat telepon sanak-saudaranya di Sabah. Soepeno menjelaskan sebanyak 193 WNI yang tempat kerjanya masuk dalam zona konflik telah diungsikan ke tempat aman. Mereka berada di gedung serbaguna Embara Budi, sekitar 30 kilometer dari Lahad Datu. "Perinciannya, 108 pekerja, 25 wanita dan 60 anak-anak".
Selain 193 orang tersebut, 1.000 pekerja ladang sawit asal Indonesia yang bekerja di blok 11, 12, 20 dan 25 juga dirumahkan hingga menunggu kondisi keamanan kembali normal. "Tadi pagi saya menghubungi General Manager Felda untuk memastikan gaji mereka tetap dibayarkan walaupun mereka terpaksa diungsikan dan dirumahkan," kata Soepeno.
Konsulat Jenderal RI di Sabah meminta masyarakat yang mempunyai keluarga di Sabah agar tidak terlalu khawatir. "Doakan saja agar kondisi keamanan di sini segera normal, agar saudara kita bisa kembali bekerja seperti biasa."
Sepekan terakhir, konflik melanda negara bagian Malaysia, Sabah. Sebanyak 61 orang tewas dalam konflik tersebut.
MASRUR (KUALA LUMPUR)
Berita Terkait
Krisis Sabah: Lebih dari 50 Prajurit Sulu Ditahan
Upin dan Ipin Jadi Duta UNICEF Malaysia
Dikaitkan Rusuh Sabah, Anwar Ibrahim Gugat 3 Media