TEMPO.CO, Poso - Aktivis antikorupsi Poso, Sulawesi Tengah, Rinaldy Damanik, menagih janji Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk mengusut kasus dugaan korupsi dana pemulihan pasca-konflik Poso yang bersumber pada dana APBN tahun 2006-2007 sebesar Rp 58 miliar rupiah.
"Dalam waktu dekat ini, saya mau ke Jakarta untuk menemui lagi KPK, mempertanyakan laporan kami pada 2007 itu," katanya pada Tempo di Tentena, Pamona Utara, Kabupaten Poso, Minggu, 10 Maret 2013.
Baca Juga:
Damanik mengatakan, laporan warga soal dugaan korupsi dana pemulihan pasca-konflik itu sudah diadukan ke KPK sejak 2007, tetapi belum ditindaklanjuti. "Padahal, dalam laporan tersebut, bukti adanya penyalahgunaan dana yang dilakukan pemerintah setempat cukup kuat," katanya.
Rinaldy menjelaskan, ketika indikasi awal korupsi ditemukan pada 2007, warga Poso mengadu ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Poso. Atas laporan warga ini, DPRD membuat panitia khusus yang kemudian melakukan investigasi di lapangan. Hasil laporan investigasi itu kemudian dilaporkan ke KPK pada Mei 2007. "Kemudian pada November 2008 dan 2009, saya kembali ke KPK untuk menanyakan perkembangan kasus ini," kata Rinaldy. Sayangnya sampai sekarang, kata Rinaldy, tidak jelas apa tindak lanjut atas pengaduan warga ini.
Meski belum ada tindak lanjut, Rinaldy mengaku tak lelah mendorong aparat hukum menyelesaikan dugaan korupsi ini. "Kami tak akan berhenti mengusut kasus ini sebelum KPK menepati janji mereka," katanya.
Dalam laporan Pansus DPRD Poso ke KPK, sejumlah dugaan korupsi atas dana pemulihan pasca konflik di sana dipaparkan cukup gamblang. Ada proyek pembuatan 57 koperasi fiktif, pencetakan sawah fiktif, dan pembangunan sarana irigasi yang sebagian besar tidak berfungsi. Selain itu, ada proyek pembangunan pasar di kecamatan dan pedesaan yang tidak berfungsi dan sebagian telah roboh. Juga ada program pelatihan hansip dan penyediaan perlengkapan hansip yang dilakukan tanpa tender, pembangunan sarana kelistrikan yang tidak sesuai undang-undang dan peraturan yang berlaku, serta pembangunan antena repeater yang tidak berfungsi.
AMAR BURASE
Berita Terpopuler:
Ahok Tak Setuju Hercules Main Hakim Sendiri
Prabowo Akui Diam-diam Sering Bertemu SBY
Daud Kei Jenguk Hercules di Tahanan Polda
'Bisnis Mari Bergaul' Jadi Pintu Pencucian Uang
Pekerja Ruko Bersyukur Kelompok Hercules Ditangkap