TEMPO.CO, Sleman - Status Gunung Merapi tetap normal kendati Kawah Timbang di pegunungan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah, meningkat menjadi waspada. Sebab, dapur magma gunung api dan pegunungan berapi itu berbeda dan tidak menyambung.
"Status Gunung Merapi aktif normal, meskipun beberapa gunung berstatus waspada," kata Kepala Seksi Gunung Merapi Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, Sri Sumarti, Selasa, 12 Maret 2013.
Ia menambahkan, berdasarkan aktivitas kegempaan dan visual, saat ini masih digolongkan dalam status normal. Jumlah kegempaan, terjadi guguran per satu minggu hanya mencapai rata-rata 69 kali.
"Dapur magma Merapi pada 2010 ada dua, dangkal dan dalam, namun pada saat ini belum diketahui," kata dia.
Petugas dari Pos Pemantau Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Heru Suparwoko, mengatakan, dari pantauannya secara visual, Merapi tidak banyak terjadi guguran. Dari situ, belum ada peningkatan aktivitas.
Selain Dieng, ada juga Gunung Tangkuban Perahu di Jawa Barat yang mengeluarkan asap tinggi. Namun, tidak ada pengaruhnya ke Merapi. Beberapa kawah di Dieng mengeluarkan gas beracun. Sedangkan karakter Merapi sangat berbeda.
"Ketika aktivitas Merapi meningkat, bisa dilihat secara visual, juga alat-alat pemantau akan mendeteksi. Alat-alat pantau juga bisa mendeteksi adanya aktivitas seismik dan deformasi (penggelembungan) badan gunung," kata Heru.
MUH SYAIFULLAH