TEMPO.CO , Jakarta: Komisioner Komisi Pemilihan Umum, Arief Budiman, yakin Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) dan Partai Bulan Bintang (PBB) bisa menyelesaikan daftar nama calon legislator sementara yang tenggatnya 9 April 2013, jika kelak kedua partai ini bisa ikut Pemilu.
“Memang waktunya tipis, tapi cukup. Akan ada solusi bagi kedua partai itu. Tapi yang utama, mereka harus terlebih dahulu dinyatakan oleh KPU layak untuk jadi partai peserta Pemilu 2014,” kata Arief kepada Tempo, Selasa, 12 Maret 2013.
Hingga kini, KPU belum mengambil sikap terkait PKPI dan PBB yang tengah bersengketa soal keikutsertaan di Pemilihan Umum 2014. Kata Arief, KPU belum mengadakan rapat pleno ihwal lolos atau tidaknya kedua partai tersebut.
Sebelumnya, PBB dan PKPI telah menggugat putusan KPU yang menyatakan dua partai tersebut tak layak ikut Pemilu 2014. PBB melayangkan gugatan kepada Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara dan telah dimenangkan.
Sedangkan PKPI telah menempuh jalur gugatan melalui Badan Pengawas Pemilu. Hasilnya, Bawaslu memutuskan PKPI bisa ikut Pemilu. Bahkan PKPI telah meminta fatwa kepada Mahkamah Agung untuk memperkuat putusan Bawaslu.
Tapi putusan-putusan itu belum digubris oleh KPU. Hingga kini, PBB dan PKPI belum terdaftar sebagai partai peserta Pemilu. Ketua Umum PKPI Sutiyoso mengeluhkan lambatnya putusan KPU terhadap nasib partainya. Dia merasa penyusunan daftar calon sementara akan terganggu.
“Kalau tidak sekarang diputuskan, kapan kami akan bekerja menyusun daftar calon? Caleg di daerah sudah banyak menanyakan kepastian hukum PKPI, bisa-bisa mereka pindah ke partai lain,” ujar Sutiyoso dalam diskusi di Gedung Badan Pengawas Pemilu, Selasa, 12 Maret 2013.
Tahapan Pemilu paling dekat ialah penyerahan daftar nama calon legislator sementara pada 9 April 2013.
MUHAMAD RIZKI
Berita terpopuler:
Ahok Tak Setuju Hercules Main Hakim Sendiri
Pekerja Ruko Bersyukur Kelompok Hercules Ditangkap
Sutan: Calon Ketua Umum Jangan Pakai Politik Uang
Puluhan Murid SD Terseret Bandang Ciapus
Prabowo Minta Hercules Berjiwa Kesatria
Peluk Ibunda Chavez, Ahmadinejad Dikritik Ulama
Lamban, Jokowi Ancam Tender Ulang Monorel