TEMPO.CO, Surakarta - Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Syarief Hasan mengatakan, masih ada sebagian orang yang menilai bunga kredit usaha rakyat (KUR) masih mahal. Syarief membantah penilaian tersebut.
“Jangan bandingkan bunga kredit mikro seperti kredit usaha rakyat dengan kredit komersial. Kalau mau dibandingkan, harus yang sama-sama kredit mikro di bank atau di negara lain,” katanya saat sosialisasi kredit usaha rakyat dan gerakan kewirausahaan nasional di Universitas Sebelas Maret Surakarta, Rabu, 13 Maret 2013.
Dia mengklaim bunga KUR termasuk yang paling murah di dunia. Bahkan dibandingkan dengan Bangladesh yang memiliki kredit mikro, yang digagas pemenang hadiah Nobel Muhammad Yunus. “Di Bangladesh, bunga kredit mikro bisa mencapai 22-23 persen per bulan,” kata Syarief.
Sedangkan di Indonesia, pemerintah sudah menurunkan besaran bunga KUR dari semula 13 persen per tahun dan menurun menjadi hanya 0,95 persen per bulan. Menteri Syarief mengakui bunga KUR sedikit lebih tinggi daripada kredit komersial. Namun ada perbedaan dalam hal pelayanan. “Kredit komersial itu no cost, sedangkan kredit mikro high cost.”
Syarief menambahkan, konsumen kredit komersial yang mendatangi perbankan, sementara untuk kredit mikro justru perbankan yang datang ke konsumen dengan area begitu luas. Jaringan kredit mikro luar biasa. Terdapat biaya yang harus dikeluarkan untuk mengelolanya.
Meskipun bunga KUR dinilai masih mahal, menurut Syarief, penyerapannya sangat baik. Selama ini penyaluran KUR lebih tinggi dari target yang ditetapkan. Misalnya, pada 2012, dari target penyaluran Rp 30 triliun, bisa terealisasi Rp 33,6 triliun. “Ini bukti bahwa KUR berhasil.”
Untuk tahun ini, ia menargetkan penyaluran KUR mencapai Rp 30 triliun. Tapi Syarief optimistis bisa tercapai Rp 35 triliun. “Permintaan KUR tinggi,” ucapnya.
Soal masih banyaknya keluhan pelaksanaan KUR di daerah, dia mengakuinya. Hal itu karena begitu luasnya wilayah Indonesia dengan jumlah penduduk yang besar. “Sayangnya, konektivitasnya rendah dan kontrolnya lemah, sehingga tidak 100 persen program pemerintah dapat diaplikasikan oleh pemerintah daerah. “Kami terus melakukan sosialisasi agar KUR lebih mudah diakses,” katanya.
UKKY PRIMARTANTYO
Berita terkait:
Kasus Simulator SIM, KPK Kembali Periksa Anggota DPR
Ahok Tak Setuju Hercules Main Hakim Sendiri
Pekerja Ruko Bersyukur Kelompok Hercules Ditangkap
Sutan: Calon Ketua Umum Jangan Pakai Politik Uang
Puluhan Murid SD Terseret Bandang Ciapus
Prabowo Minta Hercules Berjiwa Kesatria
Peluk Ibunda Chavez, Ahmadinejad Dikritik Ulama
Lamban, Jokowi Ancam Tender Ulang Monorel