TEMPO.CO, Beijing - Perupa Cina pembangkang, Ai Weiwei, seakan tak jera untuk mengkritik negerinya. Meski tahun lalu dia sempat ditahan, Ai tak berhenti bergerak. Kini dia akan merilis karya terbarunya. Bukan patung atau seni instalasi, tapi sebuah album musik rock. Dia memang banyak menciptakan beragam jenis karya, dari arsitektur hingga film. Tapi, untuk perkara musik, dia mengaku punya keterbatasan.
Dia bukan penggemar lama hard rock dan tak punya band favorit. "Band favorit saya adalah diri saya sendiri," katanya, Rabu, 13 Maret 2013. "Saya tidak bermain musik. Saya menyanyi dan menulis lagunya. Itu tentang keadaan saya dan keadaan Cina."
Musik tersebut, yang komposisinya dibikin sahabatnya, sudah masuk tahap akhir perekaman dan videonya sedang dibikin. Album itu untuk sementara diberi judul Divine Comedy (Komedi Ketuhanan), dan akan diluncurkan dalam dua bulan mendatang.
Ai kini muncul sebagai pengkritik pemerintah Cina yang paling keras di Beijing. Dia ditahan polisi selama 81 hari pada tahun lalu karena didakwa menggelapkan pajak dan menghilangkan barang bukti. Tapi, para pendukung Ai menuduh dakwaan itu semata karena kritiknya terhadap pemerintah.
Nama aktivis lulusan Akademi Film Beijing itu meroket di Negeri Tirai Bambu setelah dia menghitung jumlah anak-anak sekolah yang meninggal dalam gempa bumi di Sichuan pada 2008. Ini soal tabu di negeri itu karena banyak sekolah yang hancur, tapi bangunan lain tidak, yang memicu dugaan adanya korupsi.
Pada Januari lalu, Ai merilis film berdurasi 102 menit tentang seorang warga desa yang meninggal ditabrak sebuah truk dan memicu kemarahan orang-orang yang curiga bahwa warga desa itu dibunuh karena mengkampanyekan perampasan tanah, kasus yang kini banyak terjadi di Cina.
Tahun lalu, Ai membuat sebuah video online yang meniru video musik Gangnam Style. Dalam video itu digambarkan dia mengeluarkan sepasang borgol, yang melambangkan usaha pemerintah untuk membungkamnya. Video itu pun langsung kena sensor.
IWANK | AFP
Berita Terkait
Parodi Gangnam Style Kena Sensor di Cina
Cina Gusar Soal Dukungan terhadap Aktivis