TEMPO.CO, Caracas - Pemerintah Venezuela mengatakan mereka akan melakukan penyelidikan seksama soal penyebab kematian mendiang Presiden Hugo Chavez. Kanker yang diidap Chavez kemungkinan besar akibat diracun oleh musuh-musuhnya di luar negeri.
Keputusan untuk menyelidiki seputar kematian bekas presiden itu datang beberapa hari setelah Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad, salah satu pejabat negara asing yang menghadiri pemakaman Chavez, menduga bahwa kematian Chavez akibat penyakit "aneh".
Pernyataan lebih ekstrim disampaikan oleh presiden ad-interim Venezuela, Nicolas Maduro. Dia mengatakan, sekembalinya Chavez dari operasi di Kuba, kemungkinan besar pemimpin komunis itu akibat diracun.
"Kami akan mencari kebenaran," kata Maduro kepada jaringan televisi regional Telesur, Senin dinihari waktu setempat, 11 Maret 2013.
"Intuisi kami mengatakan bahwa komandan kami, Chavez, diracun oleh pasukan siluman yang menginginkannya meninggal dunia."
Maduro melanjutkan, sejumlah ilmuwan asing akan diundang untuk bergabung dengan komisi pemerintah guna menyelidiki dugaan tersebut.
Namun, tuduhan tersebut menuai cemohan dari kelompok oposisi. Menurut mereka, Chavez senantiasa mengungkapkan teori konspirasi sebagai bentuk ketakutan menghadapi ancaman terhadap sistem sosialis Venezuela dan mengalihkan perhatian masyarakat dari masalah sehari-hari.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
Bambang Soesatyo Ungkap Pertemuan dengan Djoko
Di Madiun, Harta Djoko Susilo Senilai Rp 15 Miliar
Barcelona Balas Milan Dua Kali Lipat
Ikut Demo, Sutiyoso Curhat
Yudhoyono Larang Ketua Demokrat Maju Pilpres