Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Regenerasi Budaya Suku Dayak Bahau  

image-gnews
Bocah suku Dayak Bahau pamer kemampuan menari di hadapan para tetuah mereka sebagai bentuk pengormatan mewarisi budaya leluhur, Selasa (12/3). di Samarinda, Kalimantan Timur. TEMPO/Firman Hidayat
Bocah suku Dayak Bahau pamer kemampuan menari di hadapan para tetuah mereka sebagai bentuk pengormatan mewarisi budaya leluhur, Selasa (12/3). di Samarinda, Kalimantan Timur. TEMPO/Firman Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Samarinda- Tak ingin terkikis kemajuan jaman, Suku Dayak Bahau di Samarinda, Kalimantan Timur menurunkan budaya kepada anak-anak mereka. Keberhasilan regenarasi itu dipamerkan oleh puluhan bocah suku Dayak Bahau dengan menari, Selasa, 12 Maret 2013.

Menurut Damianus Johan, tokoh suku Dayak Bahau di Samarinda melestarikan budaya harus dengan mewarisi kepada generasi yang lebih muda. Melalui Sanggar Tari Apau Puyaat, Damianus Johan berani menampilkan kesenian binaannya meski baru berusia tak lebih dari tiga bulan. "Kami tak ingin dicap sebagai suku yang tak menghargai budaya nenek moyang," kata Damianus Johan, Selasa, 12 Maret 2013.

Dia mengatakan di pertengahan Maret seperti saat ini biasanya di kampung suku Dayak Bahau di Long Pahangai, Kabupaten Kutai Barat di gelar pesta. Masa sekarang menurut dia masa setelah panen. Menari bagian dari ritual suku Dayak Bahau mengucap terima kasih kepada Penguasa atas berkah panen. Jenis tariannya pun beraneka ragam.

Para bocah dalam penampilannya, menari tarian yang temanya menanam dengan menugal. Menugal dilakukan oleh para pria dengan tongkat melubangi tanah. Sementara perempuan di belakangnya menabur benih ke dalam tugalan.

Di Suku Dayak Bahau masih membudayakan menanam padi gunung, bukan padi tadah hujan. Padi gunung panen setiap enam bulan sekali. Tak hanya itu, para suku Dayak Bahau di pedalaman Kalimantan Timur juga menyajikan berbagai penganan kuliner khas mereka.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Para bocah dan remaja menari, sedang para orang tua menyiapkan makanan untuk santap siang bersama. Di Samarinda, karena ketersediaan bahan terbatas, karena tak ada hutan dan sungai, makanan yang diolah terbatas. Namun tak menghilangkan kebiasaan memasak suku Dayak Bahau dengan cara serba bakar. Memasak nasi, mereka mengolah seperti lamang. Beras dibungkus daun pit dimasukkan ke dalam bambu dan dibakar selama kurang lebih dua jam. Begitu pula dengan lauk, juga dimasak dengan menggunakan bambu.

"Memasak dengan memasukkan bahan makan ke dalam bambu itu bagi kami sama saja dengan merebus. Itu kebiasaan kami sebelum mengenal perangkat memasak dari logam," kata dia.

FIRMAN HIDAYAT

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

46 hari lalu

Puluhan ribu warga berpartisipasi dalam Festival Kanda Matsuri, Tokyo. Foto: @tokyoartsandculture
3 Festival Budaya Jepang yang Terbesar di Negeri Sakura

Tiga festival budaya Jepang terbesar yang dirayakan di tanah Jepang.


Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

21 Desember 2023

Festival DONGDALA Budaya Desa Hadirkan Apresiasi Desa Budaya

Festival ini menjadi langkah awal dalam menumbuhkan kepedulian terhadap budaya dan melestarikannya untuk generasi mendatang.


Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

28 November 2023

Bupati Keerom Minta Festival Budaya Terus Berkembang

Pemerintah Kabupaten Keerom melaksanakan Festival Budaya Keerom Ke VIII yang dilaksanakan di Lapangan Sepak Bola Swakarsa


Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

21 November 2023

Kaodhi'en, Festival Ketahanan Pangan Lereng Argopuro Desa Klungkung

Ketahanan Pangan sebagai Modal Utama Dalam Implementasi Program Pemajuan Kebudayaan Desa" dan Galang Gerak Budaya Di Kawasan Tapal Kuda


Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

6 November 2023

Euforia Meriah Festival Seni Budaya Kabupaten Keerom

Ribuan masyarakat Kabupaten Keerom tumpah ruah memadati Lapangan Sepakbola Swakarsa, Arso, dalam memperingati Festival Seni Budaya dan Persembahan Hasil Bumi Klasis GKI Keerom, Senin, 6 November 2023.


Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

17 Oktober 2023

Festival budaya Bastar Dussehra di India (utsav.gov.in)
Inilah Festival Budaya Terpanjang di Dunia, 75 Hari Nonstop

Festival budaya Bastar Dussehra sudah berusia lebih dari 600 tahun di India Tengah, dimulai oleh keluarga kerajaan.


Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

24 September 2023

Festival Budaya Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.Dok. BPPD NTB
Melihat Ritual Besoq Gong dalam Perayaan 116 Tahun Desa Wisata Bonjeruk

Tradisi Besoq Gong di Desa Wisata Bonjeruk merupakan salah satu warisan budaya Sasak yang kaya dan unik.


Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

27 Agustus 2023

Haeundae Beach, salah satu pantai yang populer di kota Busan. Selain jadi tujuan bisnis dan MICE, Busan juga menjadi kota wisata leisure. Foto: @the.rhodes.we.travel
Perayaan Korea Culture & Travel Festival 2023 Akan Hadir di 3 Kawasan Jakarta

Penggemar budaya Korea bisa menikmati pilihan kegiatan menarik, hingga mendapatkan harga promosi tiket wisata ke Korea di festival itu.


Festival LGBT Korea Selatan Dihadiri Puluhan Ribu Orang

2 Juli 2023

Peserta Festival Budaya Queer Seoul memegang bendera pelangi besar saat parade di Seoul, Korea Selatan, 1 Juli 2023. REUTERS/Minwoo Park
Festival LGBT Korea Selatan Dihadiri Puluhan Ribu Orang

Penyelenggara acara LGBT memperkirakan sekitar 35.000 orang mengikuti pawai tersebut.


Milad ke-215, Nantikan Kirab Agung Kasultanan Kacirebonan

10 Maret 2023

Pembukaan Festival Budaya 2023 memperingati Milad ke-215 Kasultanan Kacirebonan
Milad ke-215, Nantikan Kirab Agung Kasultanan Kacirebonan

Festival ini akan berlangsung selama 5 hari pada tanggal 9 -13 Maret 2023 di lingkungan Keraton Kacirebonan di Kota Cirebon, Jawa Barat.